Digusur, ratusan makam dibongkar warga
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan warga Desa Putren, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim) melakukan kerja bakti dan gotong royong, Kamis (26/9/2013) siang.
Namun, kerja bakti dan gotong royong kali ini bukan untuk melakukan bersih-bersih, melainkan membongkar 104 makam di desanya secara bersamaan.
Sebab di lokasi makam seluas seperempat hektar ini telah dipastikan akan terkena proyek pembangunan jalan tol Trans Jawa antara Mantingan-Ngawi hingga Kertosono Nganjuk.
Warga sendiri mengaku tidak tahu menahu kapan proyek pembangunan jalan tol tersebut akan di mulai, namun mereka sudah mendapat perintah dari Pemkab Nganjuk agar segera mengosongkan area makam.
Untuk pembongkaran dan pemindahan makam, para ahli waris dijanjikan mendapat biaya sekaligus ganti rugi dari pelaksana proyek jalan tol sebesar Rp3.750.000 permakam. Biaya tersebut untuk proses penggalian, proses pemakaman di lokasi makam yang baru, hingga biaya selamatan.
Setelah makam dibongkar, ratusan jenazah yang tinggal kerangka ini langsung di evakuasi dan dimakamkan lagi di lokasi makam baru yang letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi makam yang lama.
"Kami sepakat pemindahan makam ini, warga mengaku sudah sepakat demi memperlancar proses pembangunan jalan tol Trans Jawa, Mantingan-Kertosono," jelas Perangkat Desa Putren, Kuswantoro.
Lokasi makam yang baru juga disediakan oleh pelaksana proyek tol, di Kabupaten Nganjuk. Diperkirakan, proses pembangunan jalan tol akan segera dimulai awal tahun 2014 mendatang. Namun sampai saat ini proses pembebasan lahan masih belum sepenuhnya selesai.
Seperti di Kecamatan Sukomoro misalnya, sampai saat ini baru 65 persen lahan yang sudah dinyatakan bebas. Sedangkan lainnya masih belum dilepas oleh pemiliknya dengan alasan tidak sepakat dengan harga yang ditetapkan pemerintah.
Namun, kerja bakti dan gotong royong kali ini bukan untuk melakukan bersih-bersih, melainkan membongkar 104 makam di desanya secara bersamaan.
Sebab di lokasi makam seluas seperempat hektar ini telah dipastikan akan terkena proyek pembangunan jalan tol Trans Jawa antara Mantingan-Ngawi hingga Kertosono Nganjuk.
Warga sendiri mengaku tidak tahu menahu kapan proyek pembangunan jalan tol tersebut akan di mulai, namun mereka sudah mendapat perintah dari Pemkab Nganjuk agar segera mengosongkan area makam.
Untuk pembongkaran dan pemindahan makam, para ahli waris dijanjikan mendapat biaya sekaligus ganti rugi dari pelaksana proyek jalan tol sebesar Rp3.750.000 permakam. Biaya tersebut untuk proses penggalian, proses pemakaman di lokasi makam yang baru, hingga biaya selamatan.
Setelah makam dibongkar, ratusan jenazah yang tinggal kerangka ini langsung di evakuasi dan dimakamkan lagi di lokasi makam baru yang letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi makam yang lama.
"Kami sepakat pemindahan makam ini, warga mengaku sudah sepakat demi memperlancar proses pembangunan jalan tol Trans Jawa, Mantingan-Kertosono," jelas Perangkat Desa Putren, Kuswantoro.
Lokasi makam yang baru juga disediakan oleh pelaksana proyek tol, di Kabupaten Nganjuk. Diperkirakan, proses pembangunan jalan tol akan segera dimulai awal tahun 2014 mendatang. Namun sampai saat ini proses pembebasan lahan masih belum sepenuhnya selesai.
Seperti di Kecamatan Sukomoro misalnya, sampai saat ini baru 65 persen lahan yang sudah dinyatakan bebas. Sedangkan lainnya masih belum dilepas oleh pemiliknya dengan alasan tidak sepakat dengan harga yang ditetapkan pemerintah.
(rsa)