Debat kandidat Pilkada Cirebon berlangsung riuh
A
A
A
Sindonews.com - Debat pasangan calon bupati dan wakil bupati Cirebon 2013-2018 berlangsung riuh ketika simpatisan masing-masing calon yang hadir berlomba meneriakkan yel-yel di Hotel Aston Cirebon, Kamis (26/9/2013).
Padahal, sebelumnya debat berlangsung tertib. Namun ketika salah satu pasangan calon bupati Ason Sukasa tengah menjawab pertanyaan salah satu panelis, Rully Indrawan, dan terpotong kata-katanya, keriuhan pun menjadi.
Keriuhan dimulai ketika Ason mengatakan Rully kurang memahami APBD Kabupaten Cirebon. Sebelumnya, Rully sendiri mengajukan pertanyaan implementasi program pendidikan gratis yang ditawarkan Ason dan pasangannya, Kusnandar, melalui APBD Kabupaten Cirebon, sementara program itu sendiri sudah ada alokasi dari pemerintah pusat.
"Anda tidak memahami APBD Kabupaten Cirebon. Tanpa dukungan daerah, pendidikan gratis tidak bisa terwujud," tampik Ason.
Keduanya kemudian sempat terlibat debat sejenak, dan itu memicu keriuhan di antara massa simpatisan. Keriuhan bertambah ketika Ason yang belum menyelesaikan jawabannya, terpotong break yang belum waktunya.
Kemudian, para simpatisan masing-masing calon pun meneriakkan yel-yelnya dan membuat ruang debat semakin riuh. Bahkan, sempat terdengar saling sindir antar pendukung pasangan calon.
Sementara tidak ada satu pun anggota KPU yang menertibkan keriuhan itu, sampai moderator debat meminta ketenangan sebelum melanjutkan debat.
Padahal, sebelumnya debat berlangsung tertib. Namun ketika salah satu pasangan calon bupati Ason Sukasa tengah menjawab pertanyaan salah satu panelis, Rully Indrawan, dan terpotong kata-katanya, keriuhan pun menjadi.
Keriuhan dimulai ketika Ason mengatakan Rully kurang memahami APBD Kabupaten Cirebon. Sebelumnya, Rully sendiri mengajukan pertanyaan implementasi program pendidikan gratis yang ditawarkan Ason dan pasangannya, Kusnandar, melalui APBD Kabupaten Cirebon, sementara program itu sendiri sudah ada alokasi dari pemerintah pusat.
"Anda tidak memahami APBD Kabupaten Cirebon. Tanpa dukungan daerah, pendidikan gratis tidak bisa terwujud," tampik Ason.
Keduanya kemudian sempat terlibat debat sejenak, dan itu memicu keriuhan di antara massa simpatisan. Keriuhan bertambah ketika Ason yang belum menyelesaikan jawabannya, terpotong break yang belum waktunya.
Kemudian, para simpatisan masing-masing calon pun meneriakkan yel-yelnya dan membuat ruang debat semakin riuh. Bahkan, sempat terdengar saling sindir antar pendukung pasangan calon.
Sementara tidak ada satu pun anggota KPU yang menertibkan keriuhan itu, sampai moderator debat meminta ketenangan sebelum melanjutkan debat.
(rsa)