5 korban tembok runtuh dirawat di RSDM
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak lima korban runtuhnya tembok perumahan di Kampung Petoran, Jebres, Solo, Jawa Tengah (Jateng), hingga Rabu (25/9/2013) petang masih menjalani perawatan insentif di UGD RS Dr Moewardi (RSDM). Dari total enam korban, satu diantaranya diperkenankan berobat jalan.
Enam korban masing-masing bernama Agustinus Tulus Basuki (65); Pujiati; (66), Arlan (2); Muchsin (5); Zahra (5); dan Thomas (8).
Berdasarkan keterangan dari dokter yang menangani, tak ada tanda-tanda korban mengalami kritis. Luka yang diderita mayoritas di bagian punggung, kepala, lengan dan kaki. Namun demikian, tim medis tetap mengobservasi kondisi para korban dalam beberapa hari ke depan.
“Empat korban yang masih anak-anak tak mengalami luka berarti. Hanya seorang saja yang patah kaki. Kita masih melihat perkembangannya melalui observasi,” kata dr Velnores, di RS Dr Moewardi, Rabu (25/09/2013).
Oleh warga, para korban dilarikan ke RS setelah dievakuasi dari reruntuhan tembok yang dibangun pengembang perumahan Bengawan Asri di RT 03/RW VII Kampung Petoran, Jebres.
Tembok setinggi tiga meter dan panjang 32 meter tersebut menimpa anak-anak itu saat tengah asyik mengagumi mainan yang dijual Agustinus Basuki. Tangis kesakitan anak-anak ini menambah duka keluarga sejak mereka dibawa ke UGD, tadi siang.
“Saya kaget sekali. Sewaktu kerja dikasih kabar anak saya masuk RS, langsung ke sini,” ujar Rohmah (35), ibunda Thomas.
Dikatakan dia, buah hatinya itu terbiasa bermain dengan anak tetangga setiap pulang sekolah, sambil menunggu orangtua pulang bekerja. Para orangtua korban yang cemas ihwal kondisi anaknya, meminta dokter menjalankan tindakan radiologi.
Baca juga: Tembok 2 meter timpa anak-anak yang sedang bermain
Enam korban masing-masing bernama Agustinus Tulus Basuki (65); Pujiati; (66), Arlan (2); Muchsin (5); Zahra (5); dan Thomas (8).
Berdasarkan keterangan dari dokter yang menangani, tak ada tanda-tanda korban mengalami kritis. Luka yang diderita mayoritas di bagian punggung, kepala, lengan dan kaki. Namun demikian, tim medis tetap mengobservasi kondisi para korban dalam beberapa hari ke depan.
“Empat korban yang masih anak-anak tak mengalami luka berarti. Hanya seorang saja yang patah kaki. Kita masih melihat perkembangannya melalui observasi,” kata dr Velnores, di RS Dr Moewardi, Rabu (25/09/2013).
Oleh warga, para korban dilarikan ke RS setelah dievakuasi dari reruntuhan tembok yang dibangun pengembang perumahan Bengawan Asri di RT 03/RW VII Kampung Petoran, Jebres.
Tembok setinggi tiga meter dan panjang 32 meter tersebut menimpa anak-anak itu saat tengah asyik mengagumi mainan yang dijual Agustinus Basuki. Tangis kesakitan anak-anak ini menambah duka keluarga sejak mereka dibawa ke UGD, tadi siang.
“Saya kaget sekali. Sewaktu kerja dikasih kabar anak saya masuk RS, langsung ke sini,” ujar Rohmah (35), ibunda Thomas.
Dikatakan dia, buah hatinya itu terbiasa bermain dengan anak tetangga setiap pulang sekolah, sambil menunggu orangtua pulang bekerja. Para orangtua korban yang cemas ihwal kondisi anaknya, meminta dokter menjalankan tindakan radiologi.
Baca juga: Tembok 2 meter timpa anak-anak yang sedang bermain
(rsa)