Bentrok 3 jam di Unismuh, 1 mahasiswa tertembak
A
A
A
Sindonews.com - Aksi bentrokan di depan Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali berlangsung sore tadi.
Dalam insiden yang berlangsung selama tiga jam tersebut, selain melawan aparat kepolisian, mahasiswa juga saling berhadapan dengan ratusan warga pengguna jalan.
Dari pantauan SINDO, bentrokan kali pertama pecah sekira pukul 15.00 Wita. Saat itu, puluhan petugas berusaha membubarkan paksa aksi unjukrasa yang memblokir Jalan Sultan Alauddin.
Namun, aksi represif aparat tersebut berbuntut aksi pelemparan balasan yang dilakukan oleh pihak mahasiswa. Aksi saling serang pun tidak dapat dicegah. Namun, sekira 30 menit kemudian, tiba-tiba ratusan warga dari arah Kab Gowa muncul dan memukul mundur kelompok mahasiswa hingga ke dalam Kampus Unismuh menggunakan anak panah dan batu.
Kelompok mahasiswa kemudian melakukan perlawanan, dan saling serang ini baru mereda sekira pukul 18.00 Wita.
Ironisnya, dalam aksi saling serang antara mahasiswa dan kelompok warga ini, tidak satu pun polisi berseragam lengkap yang berusaha membubarkan kedua kubu yang saling balas menyerang. Meski titik saling serang hanya berjarak sekira 300 meter dari Mapolsekta Rappocini.
Dalam insiden tadi, sebanyak tiga orang mahasiswa dilaporkan luka akibat terkena lemparan batu, satu diantaranya diduga terkena tembakan peluru karet dari arah warga.
Mahasiswa yang terkena peluru karet tersebut, hingga malam ini belum diketahui identitas lengkapnya. Korban tertembak pada bagian paha kanannya, dan sempat dilarikan ke Klinik Kampus Unismuh untuk mendapatkan perawatan medis.
Beberapa pejabat rektorat Unismuh yang berusaha menarik mundur mahasiswa, tidak digubris. "Jangan ada yang terprovokasi, jaga nama baik kampus kita," ujar salah seorang pihak rektorat melalui pengeras masjid kampus.
Selain menyebabkan korban luka, aksi ini juga menyebabkan poros penghubung Kota Makassar-Kab Gowa terblokir hingga empat jam.
Dalam aksinya, gabungan mahasiswa ini mengecam tindakan aparat kepolisian yang menembak mati Agsal Praditya alias Wawan (23), pekan lalu.
Agsal diketahui pernah kuliah di Unismuh Makassar dan telah dikeluarkan sejak 2011 lalu karena suatu hal.
Dalam insiden yang berlangsung selama tiga jam tersebut, selain melawan aparat kepolisian, mahasiswa juga saling berhadapan dengan ratusan warga pengguna jalan.
Dari pantauan SINDO, bentrokan kali pertama pecah sekira pukul 15.00 Wita. Saat itu, puluhan petugas berusaha membubarkan paksa aksi unjukrasa yang memblokir Jalan Sultan Alauddin.
Namun, aksi represif aparat tersebut berbuntut aksi pelemparan balasan yang dilakukan oleh pihak mahasiswa. Aksi saling serang pun tidak dapat dicegah. Namun, sekira 30 menit kemudian, tiba-tiba ratusan warga dari arah Kab Gowa muncul dan memukul mundur kelompok mahasiswa hingga ke dalam Kampus Unismuh menggunakan anak panah dan batu.
Kelompok mahasiswa kemudian melakukan perlawanan, dan saling serang ini baru mereda sekira pukul 18.00 Wita.
Ironisnya, dalam aksi saling serang antara mahasiswa dan kelompok warga ini, tidak satu pun polisi berseragam lengkap yang berusaha membubarkan kedua kubu yang saling balas menyerang. Meski titik saling serang hanya berjarak sekira 300 meter dari Mapolsekta Rappocini.
Dalam insiden tadi, sebanyak tiga orang mahasiswa dilaporkan luka akibat terkena lemparan batu, satu diantaranya diduga terkena tembakan peluru karet dari arah warga.
Mahasiswa yang terkena peluru karet tersebut, hingga malam ini belum diketahui identitas lengkapnya. Korban tertembak pada bagian paha kanannya, dan sempat dilarikan ke Klinik Kampus Unismuh untuk mendapatkan perawatan medis.
Beberapa pejabat rektorat Unismuh yang berusaha menarik mundur mahasiswa, tidak digubris. "Jangan ada yang terprovokasi, jaga nama baik kampus kita," ujar salah seorang pihak rektorat melalui pengeras masjid kampus.
Selain menyebabkan korban luka, aksi ini juga menyebabkan poros penghubung Kota Makassar-Kab Gowa terblokir hingga empat jam.
Dalam aksinya, gabungan mahasiswa ini mengecam tindakan aparat kepolisian yang menembak mati Agsal Praditya alias Wawan (23), pekan lalu.
Agsal diketahui pernah kuliah di Unismuh Makassar dan telah dikeluarkan sejak 2011 lalu karena suatu hal.
(rsa)