Gaji di bawah UMK, buruh PT Beesco mogok kerja
A
A
A
Sindonews.com - Pembayaran UMK Karawang sebesar Rp2,3 juta belum sepenuhnya dilakukan pihak perusahaan. Seperti yang dialami ratusan karyawan PT Beesco Indonesia misalnya. Padahal, sebelumnya sudah ada penjanjian antara pihak perusahaan dan disnakertrans.
"Sebelumnya kami telah melakukan negosiasi dengan manajemen terkait kenaikan gaji. Namun hasilnya tidak memuaskan. Hasil negosiasi cuma naik Rp100 ribu, sementara karyawan maunya tetap standar," ujar Jeje (29), karyawan PT Beesco, kepada wartawan, Selasa (24/9/2013).
Tidak terima dengan keputusan perusahaan, pihak buruh melakukan aksi mogok kerja. AKsi mogok dilakukan di depan perusahaan, Jalan Tamelang, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Kerawang.
Aksi buruh sempat diwarnai kericuhan. Preman yang di sewa pihak manajemen memaksa karyawan untuk masuk dan bekerja. Aksi unjuk rasa yang didominasi oleh kaum perempuan tersebut pun akhirnya berlarian menghindari serangan preman.
Mendapat serangan dari preman bukan malah membuat buruh mengendurkan aksinya. Sebaliknya, mereka semakin semangat memperjuangkan nasibnya. Mereka balik melawan dengan melakukan blokir satu ruas jalan menuju Cikampek. Alhasil, kemacetan sekira tiga kilometer terjadi di menuju kawasan ini.
"Kami inginnya gaji kami standar sama seperti PT yang lainnya Rp2,3 juta. Sedang kami di sini hanya mendapatkan Rp1,6 juta," terangnya.
Melihat dampak yang ditimbulkan begitu besar, pihak kepolisian terpaksa menbuka dua jalur di sebelah kanan arah Karawang kota. Pemblokiran akhirnya dibubarkan oleh dalmas dengan pendekatan secara persuasif.
Dalam aksi itu, Ketua Gerakan Serikat Buruh Independent dipecat. Tidak hanya itu, dia juga mendapat ancaman dari preman yang diduga dibayar perusahaan.
"Ketua serikat dan keluarganya ada ancaman dari preman bayaran PT Bessco Indonesia dengan maksud agar demo tidak terjadi dan semua karyawan menuruti pihak manajemen. Ketua serikat pun akhirnya di pecat gara-gara ini," katanya.
Sementara itu, produksi PT Beesco Indonesia terhenti. Sebab para karyawan mengaku mogok kerja selama tuntutannya belum terpenuhi. "Kami tidak akan bekerja dan tidak melakukan produksi hingga tuntutan kami di penuhi," ujarnya.
Dikatakan, aksi unjuk rasa tersebut akan terus berlangsung hingga tuntutan mereka dipenuhi oleh pihak manajemen. "Rencana kami akan melakukan aksi hingga Kamis 26 September 2013. Kita akan terus aksi sampai ada keputusan dari pihak manajemen, kami cuma minta hak kami saja ko enggak lebih," terangnya.
Senada, Eva (35) mengeluhkan gajinya lebih kecil dibanding dengan karyawan pabrik lainnya. Hal tersebut sangat memberatkannya, pasalnya gaji tersebut tidak mencukupi kehidupannya sehari-hari. "kehidupan sehari-hari saya tidak mencukupi, yang ada ngutang, jadinya tutup lobang gali lobang," bebernya.
Dikatakan, pihak perusahaan dinilai egois. Pasalnya, sudah gaji tidak naik, karyawan tetap dipaksa mencapai target yang diminta pihak perusahaan. "Target kami setiap hari satu orang 300 perjamnya, namun target tetap terpenuhi tapi gaji kami masih di bawah UMK," ujarnya.
Dirinya berharap, gaji dapat disesuaikan dengan UMK yang berlaku atau. "Selama belum ada keputusan kita sepakat untuk tidak bekerja," tegasnya.
"Sebelumnya kami telah melakukan negosiasi dengan manajemen terkait kenaikan gaji. Namun hasilnya tidak memuaskan. Hasil negosiasi cuma naik Rp100 ribu, sementara karyawan maunya tetap standar," ujar Jeje (29), karyawan PT Beesco, kepada wartawan, Selasa (24/9/2013).
Tidak terima dengan keputusan perusahaan, pihak buruh melakukan aksi mogok kerja. AKsi mogok dilakukan di depan perusahaan, Jalan Tamelang, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Kerawang.
Aksi buruh sempat diwarnai kericuhan. Preman yang di sewa pihak manajemen memaksa karyawan untuk masuk dan bekerja. Aksi unjuk rasa yang didominasi oleh kaum perempuan tersebut pun akhirnya berlarian menghindari serangan preman.
Mendapat serangan dari preman bukan malah membuat buruh mengendurkan aksinya. Sebaliknya, mereka semakin semangat memperjuangkan nasibnya. Mereka balik melawan dengan melakukan blokir satu ruas jalan menuju Cikampek. Alhasil, kemacetan sekira tiga kilometer terjadi di menuju kawasan ini.
"Kami inginnya gaji kami standar sama seperti PT yang lainnya Rp2,3 juta. Sedang kami di sini hanya mendapatkan Rp1,6 juta," terangnya.
Melihat dampak yang ditimbulkan begitu besar, pihak kepolisian terpaksa menbuka dua jalur di sebelah kanan arah Karawang kota. Pemblokiran akhirnya dibubarkan oleh dalmas dengan pendekatan secara persuasif.
Dalam aksi itu, Ketua Gerakan Serikat Buruh Independent dipecat. Tidak hanya itu, dia juga mendapat ancaman dari preman yang diduga dibayar perusahaan.
"Ketua serikat dan keluarganya ada ancaman dari preman bayaran PT Bessco Indonesia dengan maksud agar demo tidak terjadi dan semua karyawan menuruti pihak manajemen. Ketua serikat pun akhirnya di pecat gara-gara ini," katanya.
Sementara itu, produksi PT Beesco Indonesia terhenti. Sebab para karyawan mengaku mogok kerja selama tuntutannya belum terpenuhi. "Kami tidak akan bekerja dan tidak melakukan produksi hingga tuntutan kami di penuhi," ujarnya.
Dikatakan, aksi unjuk rasa tersebut akan terus berlangsung hingga tuntutan mereka dipenuhi oleh pihak manajemen. "Rencana kami akan melakukan aksi hingga Kamis 26 September 2013. Kita akan terus aksi sampai ada keputusan dari pihak manajemen, kami cuma minta hak kami saja ko enggak lebih," terangnya.
Senada, Eva (35) mengeluhkan gajinya lebih kecil dibanding dengan karyawan pabrik lainnya. Hal tersebut sangat memberatkannya, pasalnya gaji tersebut tidak mencukupi kehidupannya sehari-hari. "kehidupan sehari-hari saya tidak mencukupi, yang ada ngutang, jadinya tutup lobang gali lobang," bebernya.
Dikatakan, pihak perusahaan dinilai egois. Pasalnya, sudah gaji tidak naik, karyawan tetap dipaksa mencapai target yang diminta pihak perusahaan. "Target kami setiap hari satu orang 300 perjamnya, namun target tetap terpenuhi tapi gaji kami masih di bawah UMK," ujarnya.
Dirinya berharap, gaji dapat disesuaikan dengan UMK yang berlaku atau. "Selama belum ada keputusan kita sepakat untuk tidak bekerja," tegasnya.
(san)