Pengamat: Ini karena ada tindakan tegas

Pengamat: Ini karena ada tindakan tegas
A
A
A
Sindonews.com - Penertiban yang dilakukan Pemerintah daerah (Pemda) soal parkir liar belakangan ini merupakan bukti nyata, kalau kepala dinas itu mendapatkan teguran keras dari pimpinan mereka.
Pengamat Perkotaan Yayat Supriyatna mengatakan, itu semua akibat teguran yang dilakukan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Maka itu, kata dia, setelah ada peneguran tu baru pada bertindak.
"Begini, kalau enggak dimarahin, enggak ada struktur dan aktor, ini karena ada tindakan tegas makanya mereka (aparat) baru pada bereaksi," kata Yayat saat berbincang dengan Sindonews melalui sambungan telephone, Selasa (24/9/2013).
Selain itu, Yayat meninta, agar aparat segera menangkap para preman yang membekini para juru parkir yang ada di Jakarta. Karena, kata dia, preman itulah yang memberi lahan parkir, yang kemudian dijalankan oleh juru parkir.
"Juru parkir, preman juga harus diberi sanksi. Karena mereka-lah yang menyediakan lahan parkir liar yang memakan badan jalan," pungkas akademisi dari Universitas Trisakti ini.
Meski demikian, Yayat mengakui, kalau lahan parkir yang ada di Jakarta masih jauh dari kata cukup. Karena, tambahnya, lahan parkir yang ada tidak sesuai dengan prodeuksi kendaraan yang ada di Ibu Kota ini.
"lahan parkir memang sedikit, tapi mobil terus bertambah. Makanya banyak parkir liar," tandasnya.
Sekadar diketahui, belakangan ini pemda gemar memberantas parkir liar yang ada di wilayah hukumnya. Tidak kenal kompromi dalam menjalankan razia itu, bahkan tindakan tegas juga dilakukan kepada kendaraan yang ketangkap memarkir kendaraannya tidak pada tempatnya.
Pengamat Perkotaan Yayat Supriyatna mengatakan, itu semua akibat teguran yang dilakukan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Maka itu, kata dia, setelah ada peneguran tu baru pada bertindak.
"Begini, kalau enggak dimarahin, enggak ada struktur dan aktor, ini karena ada tindakan tegas makanya mereka (aparat) baru pada bereaksi," kata Yayat saat berbincang dengan Sindonews melalui sambungan telephone, Selasa (24/9/2013).
Selain itu, Yayat meninta, agar aparat segera menangkap para preman yang membekini para juru parkir yang ada di Jakarta. Karena, kata dia, preman itulah yang memberi lahan parkir, yang kemudian dijalankan oleh juru parkir.
"Juru parkir, preman juga harus diberi sanksi. Karena mereka-lah yang menyediakan lahan parkir liar yang memakan badan jalan," pungkas akademisi dari Universitas Trisakti ini.
Meski demikian, Yayat mengakui, kalau lahan parkir yang ada di Jakarta masih jauh dari kata cukup. Karena, tambahnya, lahan parkir yang ada tidak sesuai dengan prodeuksi kendaraan yang ada di Ibu Kota ini.
"lahan parkir memang sedikit, tapi mobil terus bertambah. Makanya banyak parkir liar," tandasnya.
Sekadar diketahui, belakangan ini pemda gemar memberantas parkir liar yang ada di wilayah hukumnya. Tidak kenal kompromi dalam menjalankan razia itu, bahkan tindakan tegas juga dilakukan kepada kendaraan yang ketangkap memarkir kendaraannya tidak pada tempatnya.
(mhd)