Guru agama pukuli siswa hingga pingsan
A
A
A
Sindonews.com - Dunia pendidikan kembali tercoreng. Seorang murid Sekolah Dasar Islam (SDI) Raudhatul Jannah di Kota Palu, Sulawesi Tengah, dianiaya oleh guru agamanya hingga pingsan. Korban dipukuli di bagian pinggang, paha, dan lengan.
Akibat penganiayaan itu, Zulkifli, siswa tersebut, kini mendapatkan perawatan intensif di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Anutapura, Palu.
Penganiayaan bermula saat Zulkifli, murid kelas tiga SDI Raudhatul Jannah sedang bermain lempar sendal bersama teman-temannya. Secara tak sengaja, lemparan itu mengenai mata teman perempuannya.
Melihat kejadian itu, Guru Agama Islam Aden yang juga pemilik yayasan di sekolah tersebut memanggil Zulkifli dan langsung memukul korban.
"Saya dipukuli berkali-kali di bagian paha, pinggang, dan lengan hingga tidak sadarkan diri," ujar Zulkifli, kepada wartawan, Senin (23/9/2013).
Sementara ayah korban Ahmad mengaku, tidak mengetahui jika anaknya dipukuli oleh gurunya hingga pingsan. Atas perlakuan kasar oknum guru tersebut, Ahmad berniat akan melaporkan kejadian ini kepada aparat kepolisian.
Setelah mendengar salah satu muridnya pingsan karena dianiaya oleh salah satu oknum guru, pihak sekolah kemudian menjemput Zulkifli dan membawanya ke rumah sakit.
Oknum guru dan juga anak dari ketua yayasan yang melakukan penganiayaan saat ditemui di sekolah mengaku telah melakukan pemukulan terhadap muridnya di beberapa bagian tubuh korban sebanyak enam kali. Hingga kini, Zulkifli masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Akibat penganiayaan itu, Zulkifli, siswa tersebut, kini mendapatkan perawatan intensif di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Anutapura, Palu.
Penganiayaan bermula saat Zulkifli, murid kelas tiga SDI Raudhatul Jannah sedang bermain lempar sendal bersama teman-temannya. Secara tak sengaja, lemparan itu mengenai mata teman perempuannya.
Melihat kejadian itu, Guru Agama Islam Aden yang juga pemilik yayasan di sekolah tersebut memanggil Zulkifli dan langsung memukul korban.
"Saya dipukuli berkali-kali di bagian paha, pinggang, dan lengan hingga tidak sadarkan diri," ujar Zulkifli, kepada wartawan, Senin (23/9/2013).
Sementara ayah korban Ahmad mengaku, tidak mengetahui jika anaknya dipukuli oleh gurunya hingga pingsan. Atas perlakuan kasar oknum guru tersebut, Ahmad berniat akan melaporkan kejadian ini kepada aparat kepolisian.
Setelah mendengar salah satu muridnya pingsan karena dianiaya oleh salah satu oknum guru, pihak sekolah kemudian menjemput Zulkifli dan membawanya ke rumah sakit.
Oknum guru dan juga anak dari ketua yayasan yang melakukan penganiayaan saat ditemui di sekolah mengaku telah melakukan pemukulan terhadap muridnya di beberapa bagian tubuh korban sebanyak enam kali. Hingga kini, Zulkifli masih menjalani perawatan di rumah sakit.
(san)