Perampok bunuh istri & anak tauke karet di WC
A
A
A
Sindonews.com - Aksi perampokan sadis terjadi di wilayah Musi Banyuasin (Muba). Seorang istri tauke karet, Hermawati Binti Tegap (20), ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar rumahnya, Dusun 1, Desa Talang Leban, Kecamatan Batang Hari Leko, Muba, dini hari sekira pukul 01.30 WIB.
Korban dibacok bertubi-tubi oleh perampok yang diperkirakan lebih dari satu orang. Sedangkan anak korban Ridho Bin Ediyanto (3), selamat dan ditemukan di sekap di dalam kamar mandi.
Kejadian itu pertama diketahui oleh suami korban Ediyanto Bin Thamrin (34) yang dibangunkan oleh anaknya Ariyanto (17), yang baru pulang dari nonton organ tunggal.
Saat itu, suami korban yang berprofesi sebagai tauke karet, dan memiliki rental mobil dan warung kelontong itu tengah tertidur pulas di depan televisi di ruang lantai atas. Saat dibangunkan anaknya tersebut, Ediyanto menanyakan kepada anaknya bahwa dia masuk lewat mana.
Anaknya menjawab dari pintu dapur, karena saat dipanggil-panggil tidak ada yang menjawab. Rasa curiga suami korban pun semakin menjadi-jadi, karena istrinya diam saja.
Saat ke lantai bawah tempat tidur, suami korban terkejut karena ventilasi kamar mandi pecah dan melihat istrinya terlentang bersimbah darah. Sedangkan anaknya Ridho yang baru berumur tiga tahun ditemukan di kamar mandi dalam keadaan tersekap.
Melihat kejadian itu, suami korban histeris dan sempat pingsan. Warga yang mengetahui aksi perampokan datang beramai-ramai kerumah korban.
Korban sendiri berdasarkan hasil visum mengalami luka bacokan seperti luka sayat di bawah rahang kanan, dua luka sayat di leher belakang bagian kanan, tiga luka tusuk di punggung belakang atas, satu luka tusuk di tengah dada dan satu luka tusuk di perut.
“Kita tengah melakukan penyelidikan terhadap aksi perampokan ini. Kita menduga pelakunya lebih dari satu orang yang sudah mengetahui kegiatan korban sehari-hari,” ujar Kapolsek BHL AKP Mahajavet, kepada wartawan, Senin (23/9/2013).
Dari hasil penyelidikan, di TKP, ditemukan uang Rp100.000 pecahan Rp50.00 di atas tempat tidur. Uang Rp200.000 pecahan Rp50.000 di dalam tas kulit hitam korban, dan uang Rp350.000 pecahan Rp50.000 tercecer di belakang rumah korban.
Kapolsek memperkirakan, pembacokan terhadap korban karena korban mempertahankan tas yang berisi emas dan uang tunai. “Uang hasil perampokan juga kita temukan tercecer di belakang rumah, serta kita temukan satu pahat kayu yang diduga digunakan pelaku untuk masuk kedalam rumah melalui ventilasi kamar mandi,” terangnya.
Pihaknya juga tengah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dan warga di sekitar rumah yang mengetahui kejadian tersebut.
Korban dibacok bertubi-tubi oleh perampok yang diperkirakan lebih dari satu orang. Sedangkan anak korban Ridho Bin Ediyanto (3), selamat dan ditemukan di sekap di dalam kamar mandi.
Kejadian itu pertama diketahui oleh suami korban Ediyanto Bin Thamrin (34) yang dibangunkan oleh anaknya Ariyanto (17), yang baru pulang dari nonton organ tunggal.
Saat itu, suami korban yang berprofesi sebagai tauke karet, dan memiliki rental mobil dan warung kelontong itu tengah tertidur pulas di depan televisi di ruang lantai atas. Saat dibangunkan anaknya tersebut, Ediyanto menanyakan kepada anaknya bahwa dia masuk lewat mana.
Anaknya menjawab dari pintu dapur, karena saat dipanggil-panggil tidak ada yang menjawab. Rasa curiga suami korban pun semakin menjadi-jadi, karena istrinya diam saja.
Saat ke lantai bawah tempat tidur, suami korban terkejut karena ventilasi kamar mandi pecah dan melihat istrinya terlentang bersimbah darah. Sedangkan anaknya Ridho yang baru berumur tiga tahun ditemukan di kamar mandi dalam keadaan tersekap.
Melihat kejadian itu, suami korban histeris dan sempat pingsan. Warga yang mengetahui aksi perampokan datang beramai-ramai kerumah korban.
Korban sendiri berdasarkan hasil visum mengalami luka bacokan seperti luka sayat di bawah rahang kanan, dua luka sayat di leher belakang bagian kanan, tiga luka tusuk di punggung belakang atas, satu luka tusuk di tengah dada dan satu luka tusuk di perut.
“Kita tengah melakukan penyelidikan terhadap aksi perampokan ini. Kita menduga pelakunya lebih dari satu orang yang sudah mengetahui kegiatan korban sehari-hari,” ujar Kapolsek BHL AKP Mahajavet, kepada wartawan, Senin (23/9/2013).
Dari hasil penyelidikan, di TKP, ditemukan uang Rp100.000 pecahan Rp50.00 di atas tempat tidur. Uang Rp200.000 pecahan Rp50.000 di dalam tas kulit hitam korban, dan uang Rp350.000 pecahan Rp50.000 tercecer di belakang rumah korban.
Kapolsek memperkirakan, pembacokan terhadap korban karena korban mempertahankan tas yang berisi emas dan uang tunai. “Uang hasil perampokan juga kita temukan tercecer di belakang rumah, serta kita temukan satu pahat kayu yang diduga digunakan pelaku untuk masuk kedalam rumah melalui ventilasi kamar mandi,” terangnya.
Pihaknya juga tengah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dan warga di sekitar rumah yang mengetahui kejadian tersebut.
(san)