Blokir Makassar-Gowa, demo mahasiswa Unismuh dibubarkan
A
A
A
Sindonews.com - Aparat gabungan Polsekta Rappocini dan Polrestabes Makassar membubarkan paksa aksi unjukrasa mahasiswa di depan Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Jalan Sultan Alauddin, Senin (23/9/2013).
Upaya represif aparat kepolisian tersebut setelah puluhan pendemo melakukan pemblokiran ruas jalan penghubung Makassar-Gowa hampir selama tiga jam.
Akibatnya, Jalan Sultan Alauddin macet total dan tak satu pun kendaraan yang dapat melintas. Aksi pemblokiran ini dilakukan dengan memalang truk tepat di badan jalan. Dalam upaya pembubaran paksa itu, puluhan mahasiswa sempat melakukan pelemparan kepada petugas menggunakan batu dan balok kayu.
Namun, polisi yang terus memuntahkan tembakan peringatan dan gas air mata, memaksa mahasiswa masuk ke dalam kampusnya.
"Ada satu orang yang kita amankan dalam insiden itu. Dia diduga kuat sebagai provokator aksi," kata Kapolsekta Rappocini Kompol Haidir Said.
Menurutnya, pihaknya telah melakukan upaya persuasif dengan melakukan komunikasi dengan pengunjuk rasa. Hanya, tidak diindahkan, dan mahasiswa kembali menutup jalan.
"Karena kemacetan sudah berjam-jam, makanya kami minta bantuan Polrestabes Makassar untuk melakukan pembubaran paksa," pungkasnya.
Salah seorang mahasiswa yang diamankan diketahui bernama Ahmad Syawal. Sekira pukul 17.00 Wita, yang bersangkutan telah dipulangkan dan hanya dimintai keterangannya di Mapolsekta Rappocini.
Dalam aksinya, gabungan mahasiswa ini mengecam tindakan aparat kepolisian yang menembak mati Agsal Praditya alias Wawan (23), pekan lalu.
Agsal diketahui pernah kuliah di Unismuh Makassar dan telah dikeluarkan sejak 2011 lalu karena suatu hal.
Upaya represif aparat kepolisian tersebut setelah puluhan pendemo melakukan pemblokiran ruas jalan penghubung Makassar-Gowa hampir selama tiga jam.
Akibatnya, Jalan Sultan Alauddin macet total dan tak satu pun kendaraan yang dapat melintas. Aksi pemblokiran ini dilakukan dengan memalang truk tepat di badan jalan. Dalam upaya pembubaran paksa itu, puluhan mahasiswa sempat melakukan pelemparan kepada petugas menggunakan batu dan balok kayu.
Namun, polisi yang terus memuntahkan tembakan peringatan dan gas air mata, memaksa mahasiswa masuk ke dalam kampusnya.
"Ada satu orang yang kita amankan dalam insiden itu. Dia diduga kuat sebagai provokator aksi," kata Kapolsekta Rappocini Kompol Haidir Said.
Menurutnya, pihaknya telah melakukan upaya persuasif dengan melakukan komunikasi dengan pengunjuk rasa. Hanya, tidak diindahkan, dan mahasiswa kembali menutup jalan.
"Karena kemacetan sudah berjam-jam, makanya kami minta bantuan Polrestabes Makassar untuk melakukan pembubaran paksa," pungkasnya.
Salah seorang mahasiswa yang diamankan diketahui bernama Ahmad Syawal. Sekira pukul 17.00 Wita, yang bersangkutan telah dipulangkan dan hanya dimintai keterangannya di Mapolsekta Rappocini.
Dalam aksinya, gabungan mahasiswa ini mengecam tindakan aparat kepolisian yang menembak mati Agsal Praditya alias Wawan (23), pekan lalu.
Agsal diketahui pernah kuliah di Unismuh Makassar dan telah dikeluarkan sejak 2011 lalu karena suatu hal.
(rsa)