Warga minta Pemkot Solo bangun underpass Gilingan
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah kalangan dari berbagai elemen masyarakat di Kota Solo, mendesak pembangunan underpass di Viaduk Gilingan diutamakan.
Pasalnya pembangunan underpass di Viaduk Gilingan tersebut memiliki manfaat bagi masyarakat Kota Solo.
Menurut warga pembangunan underpass di kawasan itu harusnya dipercepat atau diutamakan dibandingkan pembangunan di tempat lain. Jika proyek itu selesai maka bus-bus dan kendaraan besar bisa melintas di Kawasan itu.
Tidak seperti saat ini, bus-bus Jurusan Jawa timur tidak bisa melintasi kawasan viaduk. Bus yang hendak masuk Terminal Tirtonadi harus memutar melintasi Jalan Wolter Monginsidi dan Jalan S
Parman.
Padahal dua jalan tersebut cukup sempit dan merupakan kawasan padat lalu lintas. Selain itu kawasan tersebut juga terdapat banyak sekolah-sekolah dari tingkat SD hingga tingkat SMA.
Salah seorang warga Gilingan, Sunardi mengatakan, underpass di kawasan itu memang mendesak dilakukan. Menurutnya dengan dibangunnya underpass di kawasan itu maka kendaraan besar dan juga bus bisa melintas di kawasan itu tanpa harus memutar.
“Kalau bus memutar itu pastinya menyebabkan kemacetan yang sangat luar biasa, terutama pada jam-jam sibuk. Pasti dua jalan yang dilintasi bus dan truk itu akan macet total,” ucapnya kepada KORAN SINDO, Jumat (20/9/2013) siang.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajad membenarkan adanya desakan dari warga tersebut.
Selain desakan dari warga, pihaknya menyebutkan desakan itu juga datang dari sekolah-sekolah yang ada di Jalan Wolter Mongisidi.
Menurutnya sekolah-sekolah itu banyak yang mengirimkan surat resmi kepada Dishubkominfo untuk segera mengalihkan jalur bus dan truk ke jalan yang lain.
Pasalnya keberadaan bus dan truk tersebut sangat membahayakan bagi para siswa saat berangkat ataupun saat pulang sekolah.
“Kita sudah menerima surat-surat dari berbagai elemen masyarakat tersebut. Nantinya bakal kita pertimbangkan masalah itu dan akan kita lakukan kajian terlebih dahulu. Itu semua masih dalam pembahasan bersama pihak Kementerian Perhubungan,” ucap Yosca.
Pasalnya pembangunan underpass di Viaduk Gilingan tersebut memiliki manfaat bagi masyarakat Kota Solo.
Menurut warga pembangunan underpass di kawasan itu harusnya dipercepat atau diutamakan dibandingkan pembangunan di tempat lain. Jika proyek itu selesai maka bus-bus dan kendaraan besar bisa melintas di Kawasan itu.
Tidak seperti saat ini, bus-bus Jurusan Jawa timur tidak bisa melintasi kawasan viaduk. Bus yang hendak masuk Terminal Tirtonadi harus memutar melintasi Jalan Wolter Monginsidi dan Jalan S
Parman.
Padahal dua jalan tersebut cukup sempit dan merupakan kawasan padat lalu lintas. Selain itu kawasan tersebut juga terdapat banyak sekolah-sekolah dari tingkat SD hingga tingkat SMA.
Salah seorang warga Gilingan, Sunardi mengatakan, underpass di kawasan itu memang mendesak dilakukan. Menurutnya dengan dibangunnya underpass di kawasan itu maka kendaraan besar dan juga bus bisa melintas di kawasan itu tanpa harus memutar.
“Kalau bus memutar itu pastinya menyebabkan kemacetan yang sangat luar biasa, terutama pada jam-jam sibuk. Pasti dua jalan yang dilintasi bus dan truk itu akan macet total,” ucapnya kepada KORAN SINDO, Jumat (20/9/2013) siang.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajad membenarkan adanya desakan dari warga tersebut.
Selain desakan dari warga, pihaknya menyebutkan desakan itu juga datang dari sekolah-sekolah yang ada di Jalan Wolter Mongisidi.
Menurutnya sekolah-sekolah itu banyak yang mengirimkan surat resmi kepada Dishubkominfo untuk segera mengalihkan jalur bus dan truk ke jalan yang lain.
Pasalnya keberadaan bus dan truk tersebut sangat membahayakan bagi para siswa saat berangkat ataupun saat pulang sekolah.
“Kita sudah menerima surat-surat dari berbagai elemen masyarakat tersebut. Nantinya bakal kita pertimbangkan masalah itu dan akan kita lakukan kajian terlebih dahulu. Itu semua masih dalam pembahasan bersama pihak Kementerian Perhubungan,” ucap Yosca.
(lns)