Latihan fisik masuk Akabri di sungai, Rizki tenggelam
A
A
A
Sindonews.com - Berenang di irigasi KW 8, seorang pria tenggelam terbawa arus. Mirisnya, mayat korban hingga kini belum juga berhasil ditemukan.
Malang nasib Rizki Ramadhan (19), warga Lampung yang tengah berlibur ke rumah neneknya di Kelurahan Tunggak Jati, Kecamatan Karawang Barat, harus meregang nyawa di sungai irigasi KW 8 ketika sedang berenang.
Berdasarkan penuturan para saksi, korban yang akan memasuki sekolah Akabri di awal bulan Oktober itu berenang bersama saudaranya, Dandi (19). Saat itu diakui Dandi, saat mereka berenang, keadaan sungai irigasi dalam keadaan cukup deras.
Awalnya, Dandi dan korban hanya mandi biasa, namun selang beberapa menit ia melihat Rizki sudah berada di tengah irigasi. Diketahui, korban berenang disungai untuk melatih fisiknya sebelum memasuki sekolah Akabri. Korban berenang sebanyak dua kali menyebrangi pinggiran yang bersebrangan. Saat itu, ia melihat saudaranya itu teriak minta tolong dengan ekspresi tersenyum.
"Sebelumnya korban sempat minta tolong sambil tersenyum, saya kira bercanda karena minta tolongnya sambil main-main," ujarnya, Senin (16/9/2013).
Tak lama kemudian, ternyata suara minta tolongnya semakin keras, korbanpun terseret aliran air irigasi tersebut. Dandi mengaku terperanjat dan berusaha mengejar dan menolongnya.
"Sempat saya memegang tangannya, namun terlepas karena air saat itu cukup deras, malah saya juga hampir keseret saat itu," katanya.
Menurut Nana Nurhayana anggota Tagana yang tengah melakukan proses pencarian jasad korban, jarak tengah sungai ke pinggiran sekira empat meter.
"Ada sekira empat meter. Udah di tolongin sama temennya tapi berat sehingga lepas dan terbawa arus," ujarnya.
Sementara hingga kini pencarian jasad korban belum ditemukan. Dikatakan berbagai upaya telah dilakukan pihaknya dan warga. "Pencarian masih terus kita lakukan," tutupnya.
Ayah Korban, Kapten Armed Sahabudin, yang datang langsung dari tempatnya bertugas di Lampung, tidak menyangka hal ini bakal terjadi pada anaknya. Dirinya mengaku akan terus menunggu hingga jasad anaknya ditemukan.
"Saya akan terus disini hingga anak saya ditemukan, setelah itu akan langsung saya bawa ke Lampung untuk di kebumikan di sana," katanya sambil matanya berkaca-kaca.
Malang nasib Rizki Ramadhan (19), warga Lampung yang tengah berlibur ke rumah neneknya di Kelurahan Tunggak Jati, Kecamatan Karawang Barat, harus meregang nyawa di sungai irigasi KW 8 ketika sedang berenang.
Berdasarkan penuturan para saksi, korban yang akan memasuki sekolah Akabri di awal bulan Oktober itu berenang bersama saudaranya, Dandi (19). Saat itu diakui Dandi, saat mereka berenang, keadaan sungai irigasi dalam keadaan cukup deras.
Awalnya, Dandi dan korban hanya mandi biasa, namun selang beberapa menit ia melihat Rizki sudah berada di tengah irigasi. Diketahui, korban berenang disungai untuk melatih fisiknya sebelum memasuki sekolah Akabri. Korban berenang sebanyak dua kali menyebrangi pinggiran yang bersebrangan. Saat itu, ia melihat saudaranya itu teriak minta tolong dengan ekspresi tersenyum.
"Sebelumnya korban sempat minta tolong sambil tersenyum, saya kira bercanda karena minta tolongnya sambil main-main," ujarnya, Senin (16/9/2013).
Tak lama kemudian, ternyata suara minta tolongnya semakin keras, korbanpun terseret aliran air irigasi tersebut. Dandi mengaku terperanjat dan berusaha mengejar dan menolongnya.
"Sempat saya memegang tangannya, namun terlepas karena air saat itu cukup deras, malah saya juga hampir keseret saat itu," katanya.
Menurut Nana Nurhayana anggota Tagana yang tengah melakukan proses pencarian jasad korban, jarak tengah sungai ke pinggiran sekira empat meter.
"Ada sekira empat meter. Udah di tolongin sama temennya tapi berat sehingga lepas dan terbawa arus," ujarnya.
Sementara hingga kini pencarian jasad korban belum ditemukan. Dikatakan berbagai upaya telah dilakukan pihaknya dan warga. "Pencarian masih terus kita lakukan," tutupnya.
Ayah Korban, Kapten Armed Sahabudin, yang datang langsung dari tempatnya bertugas di Lampung, tidak menyangka hal ini bakal terjadi pada anaknya. Dirinya mengaku akan terus menunggu hingga jasad anaknya ditemukan.
"Saya akan terus disini hingga anak saya ditemukan, setelah itu akan langsung saya bawa ke Lampung untuk di kebumikan di sana," katanya sambil matanya berkaca-kaca.
(rsa)