Peluru nyasar di rumah Jurnalis ANTV kaliber 38
A
A
A
Sindonews.com - Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Makassar akhirnya merampungkan hasil pemeriksaan terhadap peluru nyasar yang menimpa rumah milik wartawan ANTV di Kec Manggala.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, barak bukti peluru jenis timah yang ditemukan di kamar Parda Hasugian tersebut berkaliber 38 mm.
Proyektil peluru ini diduga kuat ditembakkan dari senjata api (senpi) jenis revolver. Penelitian Labfor juga menyebutkan, senjata ini merupakan buatan pabrikan atau organik.
"Sudah ada hasilnya. Peluru itu jenis kaliber 38 mm," kata peneliti Labfor berpangkat perwira menengah Polri, Jumat (13/9/2013).
Meski demikian, hasil penyelidikan peluru nyasar ini masih berada di meja Kalabfor Mabes Polri Mabes Polri Cabang Makassar.
"Rencananya hari ini akan dijemput oleh penyidiknya, tapi sampai sekarang belum diambil-ambil," aku sumber SINDO yang enggan disebutkan identitasnya.
Peluru kaliber 38 juga identik dengan proyektil peluru standar petugas TNI-Polri. Namun, perwira Labfor ini enggan berspekulasi.
"Saya tidak bisa komentar tentang itu. Silakan konfirmasi ke Polrestabes Makassar," tambahnya.
Diberitakan, rumah milik wartawan ANTV Biro Makassar, Parda Hasugian, di Jalan Ujung Bori Kec Manggala tertembus timah panas, Selasa (10/9) dini hari.
Peluru misterius ini menembus atap serta plafon rumahnya. Beruntung, dalam kasus tersebut, tak mengenai satu pun keluarga Parda.
Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Anwar Hasan yang dikonfirmasi, belum mau memberikan keterangan seputar hasil Labfor tersebut. "Hasilnya belum kami terima. Kalau sudah ada, baru saya berani menjelaskannya," akunya terpisah.
Kabid Humas Polda Kombes Pol Endi Sutendi menegaskan, proyektil peluru kaliber 38 buka hanya identik dengan milik aparat kepolisian. Peluru kaliber surupa, ujar Endi, banyak digunakan oleh masyarakat sipil tanpa izin dari pihak terkait.
"Kita masih telusuri. Karena banyak juga senpi dan peluru kaliber 38 yang ilegal," bebernya.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, barak bukti peluru jenis timah yang ditemukan di kamar Parda Hasugian tersebut berkaliber 38 mm.
Proyektil peluru ini diduga kuat ditembakkan dari senjata api (senpi) jenis revolver. Penelitian Labfor juga menyebutkan, senjata ini merupakan buatan pabrikan atau organik.
"Sudah ada hasilnya. Peluru itu jenis kaliber 38 mm," kata peneliti Labfor berpangkat perwira menengah Polri, Jumat (13/9/2013).
Meski demikian, hasil penyelidikan peluru nyasar ini masih berada di meja Kalabfor Mabes Polri Mabes Polri Cabang Makassar.
"Rencananya hari ini akan dijemput oleh penyidiknya, tapi sampai sekarang belum diambil-ambil," aku sumber SINDO yang enggan disebutkan identitasnya.
Peluru kaliber 38 juga identik dengan proyektil peluru standar petugas TNI-Polri. Namun, perwira Labfor ini enggan berspekulasi.
"Saya tidak bisa komentar tentang itu. Silakan konfirmasi ke Polrestabes Makassar," tambahnya.
Diberitakan, rumah milik wartawan ANTV Biro Makassar, Parda Hasugian, di Jalan Ujung Bori Kec Manggala tertembus timah panas, Selasa (10/9) dini hari.
Peluru misterius ini menembus atap serta plafon rumahnya. Beruntung, dalam kasus tersebut, tak mengenai satu pun keluarga Parda.
Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Anwar Hasan yang dikonfirmasi, belum mau memberikan keterangan seputar hasil Labfor tersebut. "Hasilnya belum kami terima. Kalau sudah ada, baru saya berani menjelaskannya," akunya terpisah.
Kabid Humas Polda Kombes Pol Endi Sutendi menegaskan, proyektil peluru kaliber 38 buka hanya identik dengan milik aparat kepolisian. Peluru kaliber surupa, ujar Endi, banyak digunakan oleh masyarakat sipil tanpa izin dari pihak terkait.
"Kita masih telusuri. Karena banyak juga senpi dan peluru kaliber 38 yang ilegal," bebernya.
(rsa)