Laju pertambahan penduduk Sleman tinggi
A
A
A
Sindonews.com - Laju pertambahan penduduk kabupaten Sleman masih tinggi. Berdasarkan data tahun 2012 jumlah penduduk mencapai 1.137.365 jiwa dengan laju pertambahan penduduk 1,31 persen.
Laju pertambahan ini lebih tinggi jika dibadingkan target nasional, yakni 1,1 persen.
”Laju pertambahan penduduk ini cukup tinggi sehingga menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mengendalikan jumlah penduduk terutama angka kelahiran,” kata bupati Sleman Sri Purnomo dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asekda bidang Pembangunan Suyamsih, Kamis (12/9/2013)
Sri Purnomo menjelaskan meski pertumbuhan penduduk yang tinggi ini merupakan potensi SDM, namun jika tidak terkendali tentunya akan menjadi permasalahan.
Bukan hanya akan berdampak pada penambahan beban kerja pemerintah namun juga kesejahteraan dan ketersediaan berbagai fasilitas, seperti pendidikan, kesehatan, permukiman dan fasilitas lainnya.
”Salah satu upaya untuk mengendalikan jumlah penduduk ini di antaranya dengan meningkatkan dan memantapkan pelaksanaan keluarga berencana,” paparnya.
Sri Purnomo mengatakan untuk program KB sendiri sampai bulan Juli dari sudah mencapai 9.563 dari perkiraan permintaan masyarakat (PPM) 15.744 peserta atau 60,74 persen. Sedangkan untuk peserta KB aktif mencapai 78.47 persen.
”Dari data ini, menunjukan untuk tingkat kesadaran masyarakat Sleman dalam melaksanakan program KB semakin tinggi,” akunya.
Menurut Sri Purnomo keberhasilan pelaksanaan program KB di Sleman tersebut juga tidak terlepas dari peran para kader dan Institusi Masyarakat Pedesaan/ Perkotaan (IMP) di tingkat desa ke bawah.
Di Sleman sendiri saat ini ada 96 petugas pos KB desa (PPKBD) dan 1.335 sub PPKBD.
”Mereka itulah yang selama ini aktif memotivasi masyarakat baik kaum wanita maupun kaum pria untuk ber-KB,” jelasnya.
Ketua tim asistensi bhakti sosial TNI KB kesehatan terpadu Korem 072/PMK Mayor Inf Jawaheru mengharapkan Pemkab Sleman dapat mempertahankan dan meningkatkan dalam mengendalikan pertambahan penduduk.
Sebab bila pertambahan penduduk tidak terkendali masalah yang akan timbul lebih besar, sehingga program KB harus dilaksanakan dengan baik.
Sementara Dandim 0732 Sleman Letkol inf Bambang Yudi mengatakan akan ada beberapa program dalam kegiatan bhakti TNI KB Kes terpadu ini. Selain memberikan pelayanan medis juga non medis.
Untuk medis di antaranya memberikan pelayanan pemasangan alat konstrasepsi dan pemeriksaan kesehatan serta sunatan massal.
”Untuk pelayanan KB dan kesehatan ini akan dilayani di Poskesdes, RS Sardjito dan RS Bhayankara, untuk sunatan massal di Yonof 403,” terangnya.
Laju pertambahan ini lebih tinggi jika dibadingkan target nasional, yakni 1,1 persen.
”Laju pertambahan penduduk ini cukup tinggi sehingga menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mengendalikan jumlah penduduk terutama angka kelahiran,” kata bupati Sleman Sri Purnomo dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asekda bidang Pembangunan Suyamsih, Kamis (12/9/2013)
Sri Purnomo menjelaskan meski pertumbuhan penduduk yang tinggi ini merupakan potensi SDM, namun jika tidak terkendali tentunya akan menjadi permasalahan.
Bukan hanya akan berdampak pada penambahan beban kerja pemerintah namun juga kesejahteraan dan ketersediaan berbagai fasilitas, seperti pendidikan, kesehatan, permukiman dan fasilitas lainnya.
”Salah satu upaya untuk mengendalikan jumlah penduduk ini di antaranya dengan meningkatkan dan memantapkan pelaksanaan keluarga berencana,” paparnya.
Sri Purnomo mengatakan untuk program KB sendiri sampai bulan Juli dari sudah mencapai 9.563 dari perkiraan permintaan masyarakat (PPM) 15.744 peserta atau 60,74 persen. Sedangkan untuk peserta KB aktif mencapai 78.47 persen.
”Dari data ini, menunjukan untuk tingkat kesadaran masyarakat Sleman dalam melaksanakan program KB semakin tinggi,” akunya.
Menurut Sri Purnomo keberhasilan pelaksanaan program KB di Sleman tersebut juga tidak terlepas dari peran para kader dan Institusi Masyarakat Pedesaan/ Perkotaan (IMP) di tingkat desa ke bawah.
Di Sleman sendiri saat ini ada 96 petugas pos KB desa (PPKBD) dan 1.335 sub PPKBD.
”Mereka itulah yang selama ini aktif memotivasi masyarakat baik kaum wanita maupun kaum pria untuk ber-KB,” jelasnya.
Ketua tim asistensi bhakti sosial TNI KB kesehatan terpadu Korem 072/PMK Mayor Inf Jawaheru mengharapkan Pemkab Sleman dapat mempertahankan dan meningkatkan dalam mengendalikan pertambahan penduduk.
Sebab bila pertambahan penduduk tidak terkendali masalah yang akan timbul lebih besar, sehingga program KB harus dilaksanakan dengan baik.
Sementara Dandim 0732 Sleman Letkol inf Bambang Yudi mengatakan akan ada beberapa program dalam kegiatan bhakti TNI KB Kes terpadu ini. Selain memberikan pelayanan medis juga non medis.
Untuk medis di antaranya memberikan pelayanan pemasangan alat konstrasepsi dan pemeriksaan kesehatan serta sunatan massal.
”Untuk pelayanan KB dan kesehatan ini akan dilayani di Poskesdes, RS Sardjito dan RS Bhayankara, untuk sunatan massal di Yonof 403,” terangnya.
(lns)