Curanmor di Makassar tinggi, polisi ngeluh dana operasional

Curanmor di Makassar tinggi, polisi ngeluh dana operasional
A
A
A
Sindonews.com - Jumlah kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Sulsel mengalami peningkatan signifikan. Dari data yang dilansir, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulselbar tahun 2012, kasus curanmor mencapai 2.193 kasus.
Sedangkan untuk 2013, angkanya diprediksi akan lebih meningkat. Pasalnya, hampir setiap hari warga melapor kehilangan sepeda motor di setiap polres wilayah Polda Sulselbar.
"Untuk tahun 2012, kita bisa selesaikan 1.128 kasus atau 51,43 persen," ujar Direktur Ditreskrimum Polda Kombes Pol Joko Hartanto, kepada wartawan, Rabu (11/9/2013).
Sementara dalam tiga bulan terakhir, polda dan jajarannya berhasil menyita sepeda motor sebanyak 2.015 unit. Joko menyebutkan, meroketnya angka kasus curanmor dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya, masalah ekonomi, kelalaian pemilik kendaraan, serta sulitnya lapangan pekerjaan.
Sementara itu, Kapolda Sulselbar Irjen Pol Burhanuddin Andi mengaku, maraknya kasus kejahatan ini tidak sebanding dengan biaya operasional yang masih minim. Sehingga, dalam mengantisipasi kejadian-kejadian ini, pihaknya tidak bisa maksimal melakukan langkah preventif, seperti patroli dan pemantauan di lapangan.
"Untuk pencegahan, kita belum bisa maksimal. Untuk patroli saja, anggaran bensin itu hanya 2-4 liter bensin per kendaraannya. Makanya untuk patroli hanya seadanya," terangnya.
Meski demikian, pihaknya tetap melakukan upaya maksimal dengan membentuk tim khusus curanmor, untuk mengikis seluruh jaringan pelaku di Sulsel.
"Bayangkan saja, seluruh pengungkapan ini tak jarang biaya operasionalnya lebih tinggi dari harga kendaraannya. Itu sudah menjadi risiko, dan kita ikhlas menjalankannya," pungkasnya.
Dia menambahkan, dari ribuan sepeda motor hasil kejahatan curanmor, 80 persen kasusnya berada di Kota Makassar. (san)
Sedangkan untuk 2013, angkanya diprediksi akan lebih meningkat. Pasalnya, hampir setiap hari warga melapor kehilangan sepeda motor di setiap polres wilayah Polda Sulselbar.
"Untuk tahun 2012, kita bisa selesaikan 1.128 kasus atau 51,43 persen," ujar Direktur Ditreskrimum Polda Kombes Pol Joko Hartanto, kepada wartawan, Rabu (11/9/2013).
Sementara dalam tiga bulan terakhir, polda dan jajarannya berhasil menyita sepeda motor sebanyak 2.015 unit. Joko menyebutkan, meroketnya angka kasus curanmor dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya, masalah ekonomi, kelalaian pemilik kendaraan, serta sulitnya lapangan pekerjaan.
Sementara itu, Kapolda Sulselbar Irjen Pol Burhanuddin Andi mengaku, maraknya kasus kejahatan ini tidak sebanding dengan biaya operasional yang masih minim. Sehingga, dalam mengantisipasi kejadian-kejadian ini, pihaknya tidak bisa maksimal melakukan langkah preventif, seperti patroli dan pemantauan di lapangan.
"Untuk pencegahan, kita belum bisa maksimal. Untuk patroli saja, anggaran bensin itu hanya 2-4 liter bensin per kendaraannya. Makanya untuk patroli hanya seadanya," terangnya.
Meski demikian, pihaknya tetap melakukan upaya maksimal dengan membentuk tim khusus curanmor, untuk mengikis seluruh jaringan pelaku di Sulsel.
"Bayangkan saja, seluruh pengungkapan ini tak jarang biaya operasionalnya lebih tinggi dari harga kendaraannya. Itu sudah menjadi risiko, dan kita ikhlas menjalankannya," pungkasnya.
Dia menambahkan, dari ribuan sepeda motor hasil kejahatan curanmor, 80 persen kasusnya berada di Kota Makassar. (san)
(hyk)