Putri Gubernur & Karo Keuangan Pemprov Malut terlibat pertengkaran
A
A
A
Sindonews.com – Kepala Biro Keuangan Setda Provinsi Maluku Utara (Malut) Karim Do Soleman dan Putri Gubernur Malut Vaya Amelia Armayin terlibat pertengkaran hebat di kediaman pripadi Karim Do Solemen.
Petengkaran keduannya terjadi di kediaman pribadi Karim Do Soleman, di BTN kelurahan Salahudin, Kota Ternate Tengah sekitar pukul 20.15 Wit.
Kejadian bermula, Putri Gubernur Malut, Vaya Amelia Armayin yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Malut mendatangi kediaman pribadinya Karim Do Solemen dan memarahinya.
Kemarahan Faya diduga persolan anggaran Pilkada Gubernur (Pilgub) Malut putaran kedua yang didesak gubernur Malut Thaib Armayin untuk segera mencairkan anggaran tersebut sesuai tahapan pelaksanaan Pilgub yang dijadwalkan KPU, namun permintaan gubernur terebut tidak digubris oleh Kepala Biro Keuangan Setda Prov Malut Karim Do Soleman.
Sumber terebut menceritakan kejadian tersebut berawal dari kedatangan Vaya Armaiyn ke rumah Kepala Biro Keuangan Karim Do Soleman. Berselang perbincangan keduanya, terus memicu adanya nada keras dari Karim yang seraya mengusir Vaya yang terkesan memaksa dirinya mencairkan anggaran Pilgub tersebut.
“Ini saya dengar langung keduanya terlibat adu mulut. Katanya, itu ibu Vaya diusir oleh pak Karim. Katanya itu terkait anggaran Pilgub. Saya kurang tahu selanjutnya,” ujar sumber itu yang juga enggan dikorankan namanya, Sabtu (07/9/2013) malam.
Secara terpisah, Kepala Biro (Karo) Keuangan Setda Provinsi Malut Karim Do Soleman, saat dikonfirmasi, guna mengetahui kebenaran dari peristiwa tersebut sampai sekarang belum menanggapinya. Oleh nomor telepon milik Karim Do Soleman saat dihubungi tidak pernah diagkat. Bahkan sampai saat ini saat dihubungi nomor Karim tetap aktif tetapi tidak diangkat. Juga melalui sms konfirmasi yang dikirim pun enggan dibalas.
Kebungkaman Karim Do Soleman ini tak seperti biasanya. Yang saat dihubungi nomor teleponnya selalu ditanggapi. Tetapi setelah peristiwa itu sampai berita ini diterbitkan pun Karim masih tetap bungkam.
Sementara, Kepala Bappeda Provinsi Malut Vaya Armaiyn, saat dikonfirmasi pun hingga sekarang belum ditanggapinya. Nomor telepon milik Vaya saat dihubungi tak lagi aktif. Bahkan melalui sms pun belum dibalas.
Petengkaran keduannya terjadi di kediaman pribadi Karim Do Soleman, di BTN kelurahan Salahudin, Kota Ternate Tengah sekitar pukul 20.15 Wit.
Kejadian bermula, Putri Gubernur Malut, Vaya Amelia Armayin yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Malut mendatangi kediaman pribadinya Karim Do Solemen dan memarahinya.
Kemarahan Faya diduga persolan anggaran Pilkada Gubernur (Pilgub) Malut putaran kedua yang didesak gubernur Malut Thaib Armayin untuk segera mencairkan anggaran tersebut sesuai tahapan pelaksanaan Pilgub yang dijadwalkan KPU, namun permintaan gubernur terebut tidak digubris oleh Kepala Biro Keuangan Setda Prov Malut Karim Do Soleman.
Sumber terebut menceritakan kejadian tersebut berawal dari kedatangan Vaya Armaiyn ke rumah Kepala Biro Keuangan Karim Do Soleman. Berselang perbincangan keduanya, terus memicu adanya nada keras dari Karim yang seraya mengusir Vaya yang terkesan memaksa dirinya mencairkan anggaran Pilgub tersebut.
“Ini saya dengar langung keduanya terlibat adu mulut. Katanya, itu ibu Vaya diusir oleh pak Karim. Katanya itu terkait anggaran Pilgub. Saya kurang tahu selanjutnya,” ujar sumber itu yang juga enggan dikorankan namanya, Sabtu (07/9/2013) malam.
Secara terpisah, Kepala Biro (Karo) Keuangan Setda Provinsi Malut Karim Do Soleman, saat dikonfirmasi, guna mengetahui kebenaran dari peristiwa tersebut sampai sekarang belum menanggapinya. Oleh nomor telepon milik Karim Do Soleman saat dihubungi tidak pernah diagkat. Bahkan sampai saat ini saat dihubungi nomor Karim tetap aktif tetapi tidak diangkat. Juga melalui sms konfirmasi yang dikirim pun enggan dibalas.
Kebungkaman Karim Do Soleman ini tak seperti biasanya. Yang saat dihubungi nomor teleponnya selalu ditanggapi. Tetapi setelah peristiwa itu sampai berita ini diterbitkan pun Karim masih tetap bungkam.
Sementara, Kepala Bappeda Provinsi Malut Vaya Armaiyn, saat dikonfirmasi pun hingga sekarang belum ditanggapinya. Nomor telepon milik Vaya saat dihubungi tak lagi aktif. Bahkan melalui sms pun belum dibalas.
(lal)