Mobilisasi siswa ke pengadilan, sidangan penganiayaan guru ricuh

Kamis, 05 September 2013 - 19:53 WIB
Mobilisasi siswa ke pengadilan, sidangan penganiayaan guru ricuh
Mobilisasi siswa ke pengadilan, sidangan penganiayaan guru ricuh
A A A
Sindonews.com - Sidang penganiayaan oknum guru SMPN 2 Watampone Hj Sundari kepada siswanya Rafika Andika Salsabillah, di Pengadilan Negeri Watampone, berlangsung riuh.

Puluhan siswa dan guru yang menyaksikan jalannya sidang dengan agenda pemeriksaan saksi, berteriak-teriak dalam ruang sidang, meminta guru mereka yang ditahan dibebaskan. Mereka juga membawa pamplet sebagai aksi simpatik dan dukungan moril yang diberikan kepada gurunya itu.

Para siswa itu, dimobiliasasi oleh para guru untuk mendapatkan dukungan. Kontan, aksi ini dikecam sejumlah pihak yang datang dikalangan organisasi kepemudaan dan mahasiswa, termasuk Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bone H Rosalim yang memantau jalannya sidang di Pengadilan Negeri Watampone.

"Ini tidak boleh ada siswa yang datang, saya cari kepala sekolahnya untuk mempulangkan mereka," kata Rosalim Hab, kepada wartawan, Kamis (5/9/2013).

Hal senada diungkapkan Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak (LPPA) Bone, bahwa kedatangan siswa di Pengadilan Negeri Watampone adalah bentuk mobilisasi oleh pihak oknum yang memberikan dukungan moril kepada gurunya yang di tahan untuk dibebaskan. Namun, para siswa ini juga dirugikan dengan meninggalkan jam pelajarannya di sekolah.

"Kasian siswa dilibatkan dalam permasalahan ini, mereka dikorbankan dan orang tua mereka juga tak tahu. Namun, mobilisasi siswa dan guru ini tidak akan berpengaruh pada jalannya sidang," jelasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5510 seconds (0.1#10.140)