Lokalisasi Saritem akan miliki pos jaga
A
A
A
Sindonews.com - Sejak ditutupnya kawasan lokalisasi Saritem Kota Bandung pada 2007, belum ada sistem penjagaan ketat agar tidak lagi beroperasi.
Setelah adanya peristiwa penembakan anggota Mapolrestabes Briptu J kepada pengunjung Saritem, kabar aktifnya kembali prostitusi mencuat. Pemerintah Kota Bandung pun baru merencanakan pembuatan pos jaga di lokasi tersebut.
"Sejak 2007 sampai sekarang, kita hanya menindak yang kita razia. Di antaranya jika PSK melanggar Perda dengan turun ke jalan," ucap Kepala Bidang Penegak Produk Hukum Daerah Satpol PP Kota Bandung, Teddy Wirakusumah, di kantornya, Kamis (5/9/2013).
Oleh karena itu, dalam pengajuan anggaran perubahan tahun ini, akan didirikan pos jaga. "Pos pengawasan dan pengendalian akan dibuat di sana, untuk mengenal lebih dekat dari masyarakat darimana mau kemana dan PSK atau bukan," ujar Teddy.
Namun, untuk sementara pos jaga direncanakan masih menumpang di kantor kelurahan setempat. Pihaknya hari ini juga menggelar rapat dengan jajaran Muspika, tentara dan kepolisian setempat membahas revitalisasi Saritem. Menurut Teddy, akan ada operasi bersih di atas tanah bekas rumah bordil dengan penanaman pohon.
"Bisa penanaman pohon, pemagaran, atau dibuat kantor Koramil. Kita bisa libatkan walikota baru yang lebih ahli dalam tata kota, untuk merancang ini," kata dia.
Dia menyebutkan, tanah yang sudah dibebaskan baru 2.120 meter persegi, bekas 21 rumah. Sementara 70 rumah di atas tanah 8.780 meter persegi, baru akan dibebaskan.
Setelah adanya peristiwa penembakan anggota Mapolrestabes Briptu J kepada pengunjung Saritem, kabar aktifnya kembali prostitusi mencuat. Pemerintah Kota Bandung pun baru merencanakan pembuatan pos jaga di lokasi tersebut.
"Sejak 2007 sampai sekarang, kita hanya menindak yang kita razia. Di antaranya jika PSK melanggar Perda dengan turun ke jalan," ucap Kepala Bidang Penegak Produk Hukum Daerah Satpol PP Kota Bandung, Teddy Wirakusumah, di kantornya, Kamis (5/9/2013).
Oleh karena itu, dalam pengajuan anggaran perubahan tahun ini, akan didirikan pos jaga. "Pos pengawasan dan pengendalian akan dibuat di sana, untuk mengenal lebih dekat dari masyarakat darimana mau kemana dan PSK atau bukan," ujar Teddy.
Namun, untuk sementara pos jaga direncanakan masih menumpang di kantor kelurahan setempat. Pihaknya hari ini juga menggelar rapat dengan jajaran Muspika, tentara dan kepolisian setempat membahas revitalisasi Saritem. Menurut Teddy, akan ada operasi bersih di atas tanah bekas rumah bordil dengan penanaman pohon.
"Bisa penanaman pohon, pemagaran, atau dibuat kantor Koramil. Kita bisa libatkan walikota baru yang lebih ahli dalam tata kota, untuk merancang ini," kata dia.
Dia menyebutkan, tanah yang sudah dibebaskan baru 2.120 meter persegi, bekas 21 rumah. Sementara 70 rumah di atas tanah 8.780 meter persegi, baru akan dibebaskan.
(rsa)