Nyalakan lilin, rumah Mbah Ginem hangus terbakar
A
A
A
Sindonews.com – Padamnya aliran listrik di Dusun Gunungkelir RT 31/07 Jatimulyo, Girimulyo, pada Selasa 3 September 2013 sore hingga malam, menjadi petaka bagi Mbah Ginem (78). Rumahnya hangus dilalap si jago merah, ketika dia menyalakan lilin untuk menerangi rumah.
Cucu korban Leo Andri (18) mengatakan, saat rumah neneknya terbakar, pukul 19.30 WIB, dia justru sedang berada di rumah temannya setelah pulang dari masjid. Saat kejadian, aliran listrik padam akibat gangguan IBT 150 KV sub sistem ungaran. Untuk menerangi rumah, Mbah Ginem menyalakan lilin dan disimpan di atas almari plastik di ruang tengah.
“Saya pas di rumah teman baru dari masjid. Si Mbah yang nyalakan lilin, karena kan gelap, disimpan di atas almari plastik. Terus ditinggal, simbah tidur di kamar,” kata Leo, menceritakan, kepada wartawan, Rabu (4/9/2013).
Ginem yang tengah terlelap tidur, terbangun setelah mendengar suara ledakan. Ternyata, ledakan berasal dari televisi 21 inci yang ada di ruang tengah. Ginem kemudian meminta bantuan tetangganya untuk memadamkan kobaran api. “Si Mbah lari keluar minta tolong,” sambungnya.
Dia sendiri mengaku, tidak ada yang memberitahu kebakaran yang menimpa rumah sang nenek. Dia justru tahu rumah neneknya terbakar begitu pulang ke rumah tak lama setelahnya. “Tidak ada yang kasih tahu. Tahunya pas pulang sudah terbakar,” terangnya.
Widodo, Camat Girimulyo mengatakan, selama ini Mbah Ginem tinggal bersama cucu dan menantunya. Akibat kebakaran itu, bagian tengah rumah korban hangus dilalap api. Kerugian ditaksir mencapai Rp15 juta, karena tiga sertifikat tanah dan ijazah SD serta SMP milik Leo, turut hangus terbakar.
Dia mengaku, sudah mengupayakan bantuan dari Dinas Sosial untuk korban. Bantuan berupa peralatan rumah tanggah, serta beras sudah diberikan. Namun pihaknya juga akan mengupayakan bantuan dari Dinas Sosial DIY, karena yang bertanggungjawab mengurus bencara sosial adalah instansi tersebut.
Cucu korban Leo Andri (18) mengatakan, saat rumah neneknya terbakar, pukul 19.30 WIB, dia justru sedang berada di rumah temannya setelah pulang dari masjid. Saat kejadian, aliran listrik padam akibat gangguan IBT 150 KV sub sistem ungaran. Untuk menerangi rumah, Mbah Ginem menyalakan lilin dan disimpan di atas almari plastik di ruang tengah.
“Saya pas di rumah teman baru dari masjid. Si Mbah yang nyalakan lilin, karena kan gelap, disimpan di atas almari plastik. Terus ditinggal, simbah tidur di kamar,” kata Leo, menceritakan, kepada wartawan, Rabu (4/9/2013).
Ginem yang tengah terlelap tidur, terbangun setelah mendengar suara ledakan. Ternyata, ledakan berasal dari televisi 21 inci yang ada di ruang tengah. Ginem kemudian meminta bantuan tetangganya untuk memadamkan kobaran api. “Si Mbah lari keluar minta tolong,” sambungnya.
Dia sendiri mengaku, tidak ada yang memberitahu kebakaran yang menimpa rumah sang nenek. Dia justru tahu rumah neneknya terbakar begitu pulang ke rumah tak lama setelahnya. “Tidak ada yang kasih tahu. Tahunya pas pulang sudah terbakar,” terangnya.
Widodo, Camat Girimulyo mengatakan, selama ini Mbah Ginem tinggal bersama cucu dan menantunya. Akibat kebakaran itu, bagian tengah rumah korban hangus dilalap api. Kerugian ditaksir mencapai Rp15 juta, karena tiga sertifikat tanah dan ijazah SD serta SMP milik Leo, turut hangus terbakar.
Dia mengaku, sudah mengupayakan bantuan dari Dinas Sosial untuk korban. Bantuan berupa peralatan rumah tanggah, serta beras sudah diberikan. Namun pihaknya juga akan mengupayakan bantuan dari Dinas Sosial DIY, karena yang bertanggungjawab mengurus bencara sosial adalah instansi tersebut.
(san)