Dinkes bantah cuekin kondisi Asrul dan Ainun

Minggu, 01 September 2013 - 16:30 WIB
Dinkes bantah cuekin kondisi Asrul dan Ainun
Dinkes bantah cuekin kondisi Asrul dan Ainun
A A A
Sindonews.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) membantah telah membiarkan Asrul dan Ainun, putra putri dari pasangan suami istri Daus (30) dan Mariana (28) warga Kelurahan Tanro, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polman menderita gizi buruk.

Menurut Kepala Dinkes Polman, dr Nurwan Katta, pemerintah melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di kecamatan setempat sudah mengetahui hal itu. Bahkan, beberapa kali Asrul, anak pertama yang dilanda gizi buruk hendak dirujuk ke rumah sakit, sayang keluarganya tidak bersedia.

“Setelah mendapat laporan dari camat Polewali, kami langsung konfirmasi ke Puskesmas setempat. Ternyata, anak tersebut sudah pernah mau dirujuk ke Rumah Sakit, tetapi pihak keluarga tidak mau. Alasannya tidak ada biaya untuk merawat anaknya di rumah sakit,” ujar Nurwan kepada Sindo, di kantornya, Jumat 30 Agustus 2013.

Kasus yang sama kembali dialami oleh Ainun, bayi usia lima bulan, yang tak lain adik dari Asrul yang lebih dulu mengalami gizi buruk.

Lebih lanjut mantan Dirut RSUD Polman itu menjelaskan, jika ditemukan adanya kasus seperti itu yang melanda anak-anak, utamanya anak yang baru lahir beberapa bulan, masa waktu penanganannya hanya sampai enam bulan.
Setelah itu, tanggung jawab dikembalikan kepada orang tua. Hal itu, karena ia meyakini jika anak tersebut sudah tersentuh, dalam jangka waktu enam bulan, gizi buruk yang dialami oleh si anak sudah mengalami perubahan atau sembuh.

“Pasti sudah ada perubahan karena sudah ada asupan gizi secara kontinyu diberikan kepada pasien,”tuturnya.

Olehnya itu, dalam hal seperti ini jika orang tua melihat anaknya terindikasi gizi buruk, harus langsung dilaporkan ke Puskesmas setempat agar bisa segera diberikan penanganan cepat.

Sebelumnya diberitakan, kasus gizi buruk yang dialami oleh Asrul sudah beberapa tahun. Asrul yang kini meranjak pada usia lima tahun kondisinya sangat memprihatinkan karena tubuh anak itu sangat kurus seperti anak berusia satu tahun. Bahkan, berat badannya hanya berkisar antara 7-8 kilogram. Sementara, anak-anak sebanyanya memiliki berat badan rata-rata 15 kilogram.

Hal yang sama juga dialami oleh Ainun, adiknya yang baru dilahirkan lima bulan lalu. Kondisinya juga terlihat sangat memprihatinkan. Berat badannya hanya tiga kilogram. Sementara, bayi seusia itu rata rata memiliki berat 7-8 kilogram. Selain terlihat kurus, kondisi perutnya juga membuncit seperti kakaknya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6034 seconds (0.1#10.140)