Menakjubkan, sarung Mandar pecahkan rekor dunia
A
A
A
Sindonews.com - Kain tenung sutera khas Mandar sepanjang 1.973 meter di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), berhasil tercatat dalam rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan nomor 6121, Kamis, (29/8/2013) kemarin.
Rekor tersebut mengalahkan rekor MURI kain sutera terpanjang sebelumnya yang diraih oleh Kabupaten Wajo, yang panjangnya hanya 1.660 meter.
Prestasi gemilang dari MURI yang diraih oleh Kabupaten Polman ini merupakan yang kelima, setelah beberapa MURI sebelumnya juga berhasil dicatatkan. Diantaranya, MURI pembuatan peta replica Polman berukuran 14,5 x 16,40 meter tahun 2009, MURI sidang isbath (nikah massal) tahun 2009, MURI pengembalian anak kesekolah terbanyak pada tahun 2012, dan MURI pemberian insentif kepada rohaniawan secara kontinyu pada tahun 2013.
“Penghargaan dari MURI untuk Polman merupakan yang kelima setelah beberapa MURI sebelumnya yang berhasil dicatatkan,” kata Manager Museum Rekor Dunia Indonesia, Sri Widayati kepada SINDO, usai pencatatan rekor sarung sutera terpanjang di Pantai Bahari, Polewali.
Sri menuturkan, jika sebelumnya, rekor yang berhasil dipecahkan Kabupaten Polman adalah rekor Indonesia, maka kali ini, prestasi yang diraih adalah rekor dunia. Sebab, kain sutera yang berhasil dibuat ini sekaligus yang terpanjang di dunia.
Bupati Polman, Ali Baal Masdar, pada kesempatan tersebut mengaku bangga dengan prestasi yang kembali di raih oleh Polman yang berhasil membuat kain sutera terpanjang sehingga tercatat dalam rekor MURI.
Meski demikian, dengan prestasi tersebut Ali Baal berharap apa yang diraih ditingkatkan dan terus berpartisipasi dalam melestarikan kebudayaan Mandar.
Selain itu, setelah memecahkan rekor tersebut, kain sutera Mandar bisa dipatenkan menjadi hak cipta masyarakat Mandar, dan hal tersebut juga sudah didaftarkan di HAKI.
Hasmia, pengrajin kain sutera yang terlibat dalam penenungan tersebut mengaku kain sutera sepanjang hampir 2.000 meter itu dibuat dalam jangka waktu selama dua setengah bulan, dengan jumlah 504 orang penenun yang berasal dari 25 pengrajin.
Dia menuturkan, kain sutera sepanjang 1973 meter tersebut dibuat dalam 12 motif yang berbeda beda. Dalam satu sarung, bisa dibuat selama kurang lebih empat hari.
“Ya lama juga buatnya. Karena, satu harung paling lama dibuat selama empat hari,” tuturnya.
Rekor tersebut mengalahkan rekor MURI kain sutera terpanjang sebelumnya yang diraih oleh Kabupaten Wajo, yang panjangnya hanya 1.660 meter.
Prestasi gemilang dari MURI yang diraih oleh Kabupaten Polman ini merupakan yang kelima, setelah beberapa MURI sebelumnya juga berhasil dicatatkan. Diantaranya, MURI pembuatan peta replica Polman berukuran 14,5 x 16,40 meter tahun 2009, MURI sidang isbath (nikah massal) tahun 2009, MURI pengembalian anak kesekolah terbanyak pada tahun 2012, dan MURI pemberian insentif kepada rohaniawan secara kontinyu pada tahun 2013.
“Penghargaan dari MURI untuk Polman merupakan yang kelima setelah beberapa MURI sebelumnya yang berhasil dicatatkan,” kata Manager Museum Rekor Dunia Indonesia, Sri Widayati kepada SINDO, usai pencatatan rekor sarung sutera terpanjang di Pantai Bahari, Polewali.
Sri menuturkan, jika sebelumnya, rekor yang berhasil dipecahkan Kabupaten Polman adalah rekor Indonesia, maka kali ini, prestasi yang diraih adalah rekor dunia. Sebab, kain sutera yang berhasil dibuat ini sekaligus yang terpanjang di dunia.
Bupati Polman, Ali Baal Masdar, pada kesempatan tersebut mengaku bangga dengan prestasi yang kembali di raih oleh Polman yang berhasil membuat kain sutera terpanjang sehingga tercatat dalam rekor MURI.
Meski demikian, dengan prestasi tersebut Ali Baal berharap apa yang diraih ditingkatkan dan terus berpartisipasi dalam melestarikan kebudayaan Mandar.
Selain itu, setelah memecahkan rekor tersebut, kain sutera Mandar bisa dipatenkan menjadi hak cipta masyarakat Mandar, dan hal tersebut juga sudah didaftarkan di HAKI.
Hasmia, pengrajin kain sutera yang terlibat dalam penenungan tersebut mengaku kain sutera sepanjang hampir 2.000 meter itu dibuat dalam jangka waktu selama dua setengah bulan, dengan jumlah 504 orang penenun yang berasal dari 25 pengrajin.
Dia menuturkan, kain sutera sepanjang 1973 meter tersebut dibuat dalam 12 motif yang berbeda beda. Dalam satu sarung, bisa dibuat selama kurang lebih empat hari.
“Ya lama juga buatnya. Karena, satu harung paling lama dibuat selama empat hari,” tuturnya.
(rsa)