Ratusan warga Ponorogo mau mencoblos setelah dijemput Ketua RT
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan warga di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim) , yang sudah terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) tak mendapat undangan untuk memilih. Akibatnya, Ketua RT harus berkeliling membujuk warganya agar tidak golput.
Marsitin, warga RT 03 Kelurahan Purbosuman akhirnya mencoblos di TPS 04 Kelurahan Purbosuman, menjelang detik-detik akhir pencoblosan. Dia akhirnya bersedia menggunakan hak pilihnya setelah dijemput Ketua RT 03, Wahidin dan diantar ke TPS.
Sebelumnya, dia bersama sekira 170 warga lainnya ditolak petugas KPPS karena tidak dapat menunjukkan surat undangan, meski terdata dalam DPT. Warga yang kecewa pulang dan menyatakan golput alias tidak mau memilih.
"Tadi tidak bisa milih, ini balik lagi ke TPS untuk mencoblos,” kata Marsitin, Kamis (29/8/2013).
Ratusan warga yang golput itu membuat petugas KPU dan Panwas Kabupaten Ponorogo turun tangan. Warga yang tidak memiliki undangan dijemput oleh Ketua RT untuk didatangkan ke TPS.
Warga diberi kesempatan memilih dengan cara cukup menunjukkan KTP atau kartu keluarga (KK). Sekira 30 warga bersedia menggunakan hak pilihnya, sementara ratusan orang lainnya menyatakan mogok dan golput.
“Banyak ada 100 lebih yang tidak milih, sama sekali tidak dapat undangan. Ada yang milih ada yang tidak, karena ditolak ya tidak milih,” ujar Ketua RT 03, Wahidin.
Marsitin, warga RT 03 Kelurahan Purbosuman akhirnya mencoblos di TPS 04 Kelurahan Purbosuman, menjelang detik-detik akhir pencoblosan. Dia akhirnya bersedia menggunakan hak pilihnya setelah dijemput Ketua RT 03, Wahidin dan diantar ke TPS.
Sebelumnya, dia bersama sekira 170 warga lainnya ditolak petugas KPPS karena tidak dapat menunjukkan surat undangan, meski terdata dalam DPT. Warga yang kecewa pulang dan menyatakan golput alias tidak mau memilih.
"Tadi tidak bisa milih, ini balik lagi ke TPS untuk mencoblos,” kata Marsitin, Kamis (29/8/2013).
Ratusan warga yang golput itu membuat petugas KPU dan Panwas Kabupaten Ponorogo turun tangan. Warga yang tidak memiliki undangan dijemput oleh Ketua RT untuk didatangkan ke TPS.
Warga diberi kesempatan memilih dengan cara cukup menunjukkan KTP atau kartu keluarga (KK). Sekira 30 warga bersedia menggunakan hak pilihnya, sementara ratusan orang lainnya menyatakan mogok dan golput.
“Banyak ada 100 lebih yang tidak milih, sama sekali tidak dapat undangan. Ada yang milih ada yang tidak, karena ditolak ya tidak milih,” ujar Ketua RT 03, Wahidin.
(rsa)