Injury time, waspada aksi tebar uang di Jatim

Kamis, 29 Agustus 2013 - 05:20 WIB
Injury time, waspada...
Injury time, waspada aksi tebar uang di Jatim
A A A
Sindonews.com - Beberapa jam menjelang pencoblosan, aksi menebar uang disinyalir marak. Aksi tebar uang ini biasanya untuk kepentingan taruhan bagi para petaruh atau yang akrab disebut botoh. Namun, aksi kali ini kerap kali ditudingkan kepada pasangan petahana karena dianggap memiliki modal finansial yang berlebih.

Pengamat Politik Universitas Airlangga, Haryadi mengatakan, para botoh ini bergerak atas kemauan sendiri di luar struktur tim sukses calon maupun partai pendukung.

"Petaruh kerap kali masif melakukan money politics di wilayah taruhannya, bahkan lebih gencar. Mereka mendorong orang untuk memilih calon tertentu yang dibotoh," kata Haryadi, Rabu (28/8/2013).

Aksi tebar uang ini dilakukan tidak asal-asalan. Sebelum melakukan praktik ini tentu dilihat kondisi peta wilayah kecenderungan pemilih. Biasanya, aksi ini dilakukan di wilayah yang pemilihnya belum menentukan pilihan atau floating mess. Atau ada pula karakter pemilih yang jika diberi uang akan merubah pilihannya.

Ada juga warga yang sengaja mengundang tukang tabur uang politik, sebagaimana salah satu kampung di Jawa Timur.

"Di sana ada spanduk: kami menerima serangan fajar. Namun, justru biasanya tidak akan ada orang yang datang memberi uang, karena tahu kalau di sini, warga memilih calon yang memberi yang paling besar," kata Haryadi.

Masih kata Haryadi, petaruh atau botoh bukan satu-satunya pelaku politik uang di ajang pilgub ini. Tim sukses juga berpeluang melakukan aksi tebar uang. Konteksnya, pasangan petahana yang paling empuk menjadi sasaran praktik money politics.

Hal itu sangat logis karena petahana dianggap memiliki jaringan birokrasi dan alat kekuasaan yang kuat. "Biasanya yang menuduh pihak lain sebagai pelaku politik uang, juga akan melakukan praktik politik uang," kata Haryadi.

Buktinya, tim Bawaslu Jawa Timur menemukan fakta aksi bagi-bagi uang yang dilakukan oleh tim sukses. Penemuan pelanggaran dugaan money politics tersebut oleh Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Jombang dan Panwascam Mojoagung, Jombang. Saat itu ada tim sukses dari pasangan calon membagi-bagikan uang sebesar Rp10 ribu dan Rp5 ribu.
(rsa)
Berita Terkait
Pilkada Jatim: 2 Petugas...
Pilkada Jatim: 2 Petugas KPPS Meninggal dan 7 Sakit saat Bertugas
Bawaslu Jatim Tegaskan...
Bawaslu Jatim Tegaskan Tak Ada Larangan Warga Kampanye Menangkan Kotak Kosong
Subaru XV 2.0i 2013,...
Subaru XV 2.0i 2013, SUV AWD Mewah dan Ganteng, Harga Anjlok
PPP Resmi Usung Duet...
PPP Resmi Usung Duet Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024
15.539 Personel Dikerahkan...
15.539 Personel Dikerahkan Polda Jatim untuk Amankan Pilkada Serentak
Pesan Khofifah pada...
Pesan Khofifah pada Pemenang Pilkada: Euforia Tetap Dijaga, Hindari Kerumunan
Berita Terkini
Profil Irjen Pol Nanang...
Profil Irjen Pol Nanang Avianto, Alumni Akpol 1990 dengan Karier Mentereng Jadi Kapolda Jatim
2 jam yang lalu
Kanit PPA Polrestabes...
Kanit PPA Polrestabes Makassar Minta Rp10 Juta ke Pelaku Pelecehan, Rp5 Juta untuk Korban dan Rp5 Juta Iptu HR
4 jam yang lalu
5 Hal Menarik dari Prabu...
5 Hal Menarik dari Prabu Siliwangi, Mulai dari Asal Usul hingga Mitos Macan Putih
4 jam yang lalu
Kisah Bripka Joko Hadi,...
Kisah Bripka Joko Hadi, Polisi Penggali Kubur Sukarela Selama 23 Tahun bagi Warga Kurang Mampu
5 jam yang lalu
Kronologi Fidya Kamalindah...
Kronologi Fidya Kamalindah Atlet Taekwondo Nasional asal Bandung Hilang 10 Tahun
11 jam yang lalu
Kasus Korupsi Pabrik...
Kasus Korupsi Pabrik Gula Asembagus, Kortas Tipikor Mabes Polri Geledah Kantor PTPN 1 Surabaya
11 jam yang lalu
Infografis
6 Alasan Ribuan Narapidana...
6 Alasan Ribuan Narapidana Masuk Islam di Penjara AS Setiap Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved