Kesurupan massal, siswa berniat pindah sekolah
A
A
A
Sindonews.com - Gara-gara musibah kesurupan massal terjadi berturut-turut selama tiga hari di SMAN 2 Kefamenanu, para orangtua menjadi khawatir dan berniat memindahkan sekolah anaknya.
Petrus Kono, orangtua murid dari Ogi Naitili merencanakan akan memindahkan anaknya jika kondisi sekolah belum normal juga dan masih mendapat gangguan.
"Kalau situasinya tidak aman dan siswa terus diganggu saya akan pindahkan anak saya ke sekolah lain," kata Petrus di Jalan Ahmad Yani Kefamenanu, Rabu (28/8/2013).
Bahkan menurut pensiunan Kantor Dinas Pekerjaan Umum ini, keadaan kerasukan yang dialami sekolah tersebut sudah berulang kali terjadi.
Namun sejauh ini, pihak sekolah belum mengambil langkah untuk mengatasi keadaan itu.
Diberitakan sebelumnya, ratusan siswi kerasukan makluk halus. Saat kejadian, para siswi mengalami kejang sambil membanting diri disertai ucapan dengan kata-kata yang sulit dimengerti.
Situasi panik ini baru diatasi setelah pihak sekolah mendatangkan Benediktus Sedu, salah seorang guru spiritual di kota itu.
Informasi siswi kerasukan ternyata bukan saja terjadi pada (sman two) sebutan untuk SMA Negeri 2. Sejumlah sekolah lanjutan atas di Kota Kefamenanu yang berbatasan dengan Negera Timor Leste ini tidak luput dari gangguan makluk halus.
Selain SMAN Two, SMAN SA (sebutan untuk SMA Negeri 1 di Jalan Sonbai, pernah mengalami kejadian serupa. Termasuk SMA Katholik Darma Bakti yang terletak di samping Gereja Naisleu Kefamenanu pun demikian.
Benediktus Sedu mengatakan, untuk mengusir roh halus hanya bisa dilakukan dengan ُ disertai keyakinan yang tinggi. " Mengusir roh halus Harus dengan doa ُ," katanya.
Petrus Kono, orangtua murid dari Ogi Naitili merencanakan akan memindahkan anaknya jika kondisi sekolah belum normal juga dan masih mendapat gangguan.
"Kalau situasinya tidak aman dan siswa terus diganggu saya akan pindahkan anak saya ke sekolah lain," kata Petrus di Jalan Ahmad Yani Kefamenanu, Rabu (28/8/2013).
Bahkan menurut pensiunan Kantor Dinas Pekerjaan Umum ini, keadaan kerasukan yang dialami sekolah tersebut sudah berulang kali terjadi.
Namun sejauh ini, pihak sekolah belum mengambil langkah untuk mengatasi keadaan itu.
Diberitakan sebelumnya, ratusan siswi kerasukan makluk halus. Saat kejadian, para siswi mengalami kejang sambil membanting diri disertai ucapan dengan kata-kata yang sulit dimengerti.
Situasi panik ini baru diatasi setelah pihak sekolah mendatangkan Benediktus Sedu, salah seorang guru spiritual di kota itu.
Informasi siswi kerasukan ternyata bukan saja terjadi pada (sman two) sebutan untuk SMA Negeri 2. Sejumlah sekolah lanjutan atas di Kota Kefamenanu yang berbatasan dengan Negera Timor Leste ini tidak luput dari gangguan makluk halus.
Selain SMAN Two, SMAN SA (sebutan untuk SMA Negeri 1 di Jalan Sonbai, pernah mengalami kejadian serupa. Termasuk SMA Katholik Darma Bakti yang terletak di samping Gereja Naisleu Kefamenanu pun demikian.
Benediktus Sedu mengatakan, untuk mengusir roh halus hanya bisa dilakukan dengan ُ disertai keyakinan yang tinggi. " Mengusir roh halus Harus dengan doa ُ," katanya.
(lns)