Pakai penutup wajah, 2 pembunuh Sisca seperti teroris
A
A
A
Sindonews.com - Rekonstruksi kasus pembunuhan Sisca Yofie menyita perhatian warga luas. Hal itu tampak dari banyaknya warga yang datang ke lokasi rekonstruksi, di Jalan Sukagalih, Bandung. Mereka penasaran, ingin melihat wajah tersangka dan jalannya proses rekonstruksi.
Namun, setibanya di lokasi rekonstruksi, banyak warga yang mengaku kecewa. Sebab, mereka tidak bisa melihat wajah kedua tersangka dengan jelas. Sebab, wajah keduanya ditutup dengan menggunakan kupluk.
"Jiga teroris wae euy beungeutna ditutupan (seperti teroris saja wajahnya ditutup)," celetuk salah seorang warga, saat rekonstruksi berlangsung, Kamis (22/8/2013).
Karena diliputi rasa penasaran, sejumlah bahkan berteriak, meminta topeng yang digunakna tersangka dibuka. Namun begitu, polisi tidak menggubris permintaan warga. Wajah pelaku tetap ditutup demi keselamatan pelaku.
"Buka atuh topengna (buka dong topengnya)," teriak seorang perempuan setengah baya.
Banyaknya warga yang datang ke lokasi rekonstruksi, membuat petugas kepolisian bekerja lebih ektra. Sebab, keberadaan mereka bukan membantu. Sebaliknya, malah merepotkan polisi yang melakukan penjagaan. "Mundur, mundur," teriak polisi mengatur kerumunan warga yang coba meringsek.
Di Jalan ini, rekonstruksi berjalan di dua tempat. Selepas di rumah Wawan, rekonstruksi kedua di di pos kamling, Jalan Setra Indah Barat. Untuk sampai ke lokasi yang berjarak sekira satu kilometer itu, petugas memacu mobil yang membawa tersangka dengan cukup kencang.
Puluhan wartawan yang mayoritas menggunakan sepeda motor pun serentak menuju lokasi rekonstruksi kedua. Rombongan ini, langsung diikuti warga yang juga penasaran ingin mengetahui rekonstruksi selanjutnya.
Setibanya di lokasi kedua, warga kembali menelan ludah. Mereka tidak bisa melihat langsung dengan leluasa proses rekonstruksi. Sebab, terhalang kerumunan polisi yang melakukan penjagaan.
Dari dua TKP itu, terlihat jelas rasa penasaran warga. Banyak diantara mereka yang mengabadikan momen rekonstruksi dengan kamera di telepon genggamnya. "Buat koleksi saja, kang," ucap Rendi (25), salah seorang warga yang ada di lokasi.
Pukul 11.00 WIB, rekonstruksi di TKP ketiga, yaitu di kosan Sisca masih berlangsung. Di tempat itu warga juga berkerumun dalam jumlah banyak.
Namun, setibanya di lokasi rekonstruksi, banyak warga yang mengaku kecewa. Sebab, mereka tidak bisa melihat wajah kedua tersangka dengan jelas. Sebab, wajah keduanya ditutup dengan menggunakan kupluk.
"Jiga teroris wae euy beungeutna ditutupan (seperti teroris saja wajahnya ditutup)," celetuk salah seorang warga, saat rekonstruksi berlangsung, Kamis (22/8/2013).
Karena diliputi rasa penasaran, sejumlah bahkan berteriak, meminta topeng yang digunakna tersangka dibuka. Namun begitu, polisi tidak menggubris permintaan warga. Wajah pelaku tetap ditutup demi keselamatan pelaku.
"Buka atuh topengna (buka dong topengnya)," teriak seorang perempuan setengah baya.
Banyaknya warga yang datang ke lokasi rekonstruksi, membuat petugas kepolisian bekerja lebih ektra. Sebab, keberadaan mereka bukan membantu. Sebaliknya, malah merepotkan polisi yang melakukan penjagaan. "Mundur, mundur," teriak polisi mengatur kerumunan warga yang coba meringsek.
Di Jalan ini, rekonstruksi berjalan di dua tempat. Selepas di rumah Wawan, rekonstruksi kedua di di pos kamling, Jalan Setra Indah Barat. Untuk sampai ke lokasi yang berjarak sekira satu kilometer itu, petugas memacu mobil yang membawa tersangka dengan cukup kencang.
Puluhan wartawan yang mayoritas menggunakan sepeda motor pun serentak menuju lokasi rekonstruksi kedua. Rombongan ini, langsung diikuti warga yang juga penasaran ingin mengetahui rekonstruksi selanjutnya.
Setibanya di lokasi kedua, warga kembali menelan ludah. Mereka tidak bisa melihat langsung dengan leluasa proses rekonstruksi. Sebab, terhalang kerumunan polisi yang melakukan penjagaan.
Dari dua TKP itu, terlihat jelas rasa penasaran warga. Banyak diantara mereka yang mengabadikan momen rekonstruksi dengan kamera di telepon genggamnya. "Buat koleksi saja, kang," ucap Rendi (25), salah seorang warga yang ada di lokasi.
Pukul 11.00 WIB, rekonstruksi di TKP ketiga, yaitu di kosan Sisca masih berlangsung. Di tempat itu warga juga berkerumun dalam jumlah banyak.
(san)