Soal Jembatan Rawajati, Pemprov ditantang tegas

Soal Jembatan Rawajati, Pemprov ditantang tegas
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta didesak untuk dapat bersikap tegas dalam menangani kondisi Jembatan Rawajati, Jakarta Selatan yang rusak parah. Ketegasan itu diperlukan sebelum menimbulkan korban jiwa mengingat kondisi jembatan yang sangat berbahaya bagi pengendara ataupun pejalan kaki yang melintas.
Pengamat perkotaan Yayat Supriatna menilai, kondisi jembatan itu saat ini memang sudah menurun dari fungsi awalnya sebagai jalan umum. Hal itu mengingat telah dibangunnya flyover di atas jembatan yang berdiri membelah kali ciliwung.
"Jembatan itu saat ini memang harus diakui sebetulnya fungsinya tidak optimal. Begitu ada flyover namun penggunaanya itu tidak maksimal," kata Yayat saat dihubungi Sindonews, Kamis (22/8/2013).
Jembatan, ataupun jalan, menurut Yayat, sudah seharusnya dipergunakan sesuai dengan fungsi jalanan yang telah ditentukan sebelumnya. Fungsi tersebut antara lain jalan umum dan juga jalan pemukiman.
Namun, jembatan Rawajati itu sendiri saat ini seakan akan berubah fungsi dari awalnya akses untuk umum menjadi akses jalan pemukiman. Hal itu dikarenakan ada beberapa warga yang menolak jalan itu dihancurkan pasca pembangunan fly over dengan dalih sebagai akses terdekat mereka untuk berlalu lintas.
Namun, dari pandangan Yayat, alasan tersebut juga seharusnya mempertimbangkan tata letak yang telah dicanangkan pemerintah setempat. Terlebih, jika jembatan itu masih dalam kepemilikan pemerintah pusat, tentu ada biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya perawatan.
"Tapi bagi pemerintah kota, kalau jalan itu dianggap tidak bisa dimanfaatkan atau tidak bisa dijadikan akses kegiatan yang tidak punya kaitan penting, ya langsung dihancurkan saja," tegas Yayat.
Pengamat perkotaan Yayat Supriatna menilai, kondisi jembatan itu saat ini memang sudah menurun dari fungsi awalnya sebagai jalan umum. Hal itu mengingat telah dibangunnya flyover di atas jembatan yang berdiri membelah kali ciliwung.
"Jembatan itu saat ini memang harus diakui sebetulnya fungsinya tidak optimal. Begitu ada flyover namun penggunaanya itu tidak maksimal," kata Yayat saat dihubungi Sindonews, Kamis (22/8/2013).
Jembatan, ataupun jalan, menurut Yayat, sudah seharusnya dipergunakan sesuai dengan fungsi jalanan yang telah ditentukan sebelumnya. Fungsi tersebut antara lain jalan umum dan juga jalan pemukiman.
Namun, jembatan Rawajati itu sendiri saat ini seakan akan berubah fungsi dari awalnya akses untuk umum menjadi akses jalan pemukiman. Hal itu dikarenakan ada beberapa warga yang menolak jalan itu dihancurkan pasca pembangunan fly over dengan dalih sebagai akses terdekat mereka untuk berlalu lintas.
Namun, dari pandangan Yayat, alasan tersebut juga seharusnya mempertimbangkan tata letak yang telah dicanangkan pemerintah setempat. Terlebih, jika jembatan itu masih dalam kepemilikan pemerintah pusat, tentu ada biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya perawatan.
"Tapi bagi pemerintah kota, kalau jalan itu dianggap tidak bisa dimanfaatkan atau tidak bisa dijadikan akses kegiatan yang tidak punya kaitan penting, ya langsung dihancurkan saja," tegas Yayat.
(ysw)