Panwaslu temukan pelanggaran tim kampanye Berkah & Bangsa

Rabu, 21 Agustus 2013 - 19:46 WIB
Panwaslu temukan pelanggaran...
Panwaslu temukan pelanggaran tim kampanye Berkah & Bangsa
A A A
Sindonews.com - Tim Pengawas Pemilu menemukan berbagai pelanggaran dilakukan tim kampanye calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur (Jatim).

Pelanggaran itu diduga dilakukan tim kampanye Bambang-Said (Bangsa) dan Khofifah-Herman (Berkah).

Panwaslu Kota Blitar mengaku menemukan atribut (brosur dan stiker) kampanye yang disebarkan ke kalangan pelajar, anak-anak di bawah umur dan sejumlah instansi Pemerintah Kota Blitar.

Selain itu, Panwaslu juga menemukan pelanggaran yang dilakukan tim kampanye Berkah.

Mereka masuk dan melakukan sosialisasi ke lingkungan PAUD. Sementara sesuai aturan, ranah pendidikan dan instansi pemerintah harus steril dari aktivitas politik.

"Kedua tim kampanye pasangan cagub dan cawagub ini telah dicatat melakukan pelanggaran aturan kampanye di Kota Blitar, "ujar Ketua Panwaslu Kota Blitar Dadik Wahyudi, Rabu (20/8/2013).

Hasil temuan panwas tersebut telah dilaporkan ke KPU selaku penyelenggara pemilu. Menurut Dadik, dengan harapan tim kampanye mendapatkan teguran keras atas pelanggaran sengaja yang dilakukan.

"Tujuan utamanya, agar pelaksanaan pemilu bisa berjalan baik sesuai koridor aturan yang berlaku," pungkasnya.

Seperti diketahui, kampanye yang mulai digelar pada 12 Agustus akan berakhir pada tanggal 25 Agustus. Pada akhir waktu, semua calon mendapat kesempatan menggelar kampanye damai sebelum hari tenang 26-28 Agustus.

Sementara itu dalam kampanyenya di Trenggalek pasangan Cagub Cawagub Independen Eggi Sudjana-Mochamad Sihat sesumbar mampu meraup dukungan suara hingga 40 persen dari pemilih Jawa Timur.

Suara dukungan itu berasal dari masyarakat yang sebelumnya jengah dengan partai politik dan memilih golput.

"Angka golput di setiap pemilukada mencapai 40 persen, bahkan bisa lebih. Karenanya kami bisa menjadi pasangan alternatif, "ujar Eggi.

Ada tiga sumber suara yang menurut asumsi Eggi akan berpihak kepadanya. Yakni masyarakat yang kecewa kepada parpol, kelompok mahasiswa dan akademisi serta kalangan LSM.

"Kami ini presentasi menuju perubahan lebih baik, " tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Eggi-Sihat banyak menghabiskan waktu dengan menyusuri sejumlah pasar tradisional di Trenggalek.

Orasi dan membagikan atribut kampanye ke masyarakat. Namun mantan Ketua Umum PB HMI ini menolak istilah blusukan.

"Kami tidak memakai istilah blusukan, tapi silaturahmi menyapa rakyat secara langsung," pungkasnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8519 seconds (0.1#10.140)