Lihat bentrokan, puluhan siswa SD kena gas air mata
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan anak Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Sesetan, Denpasar, Bali, menjadi korban gas air mata aparat kepolisian saat terjadi bentrokan eksekusi lahan Swalayan dengan puluhan preman bayaran.
Nampak, puluhan anak SD yang sekolahnya berdekatan dengan lokasi menonton jalannya eksekusi. Merekapun menagis dan menjerit karena mengalami sakit di bagian mata.
Wakapolresta Denpasar, AKBP Kade Hari Arsana, mengakui tembakan gas air mata terpaksa dilakukan karena melihat situasi menjadi tak terkendali. Menurutnya, puluhan preman bayaran terus memprovokasi petugas dengan lemparan batu sehingga terpaksa gas air mata ditembakkan.
"Kita menembakan gas air mata sudah sesuai SOP. Kalau mengenai anak-anak SD kita sudah mengimbau sebelumnya tentang rencana eksekusi. Kebetulan angin berhembus keras sehingga sampai ke mana mana," dalih Arsana, Selasa (20/8/2013).
Akibat kerusuhan saat eksekusi itu, membuat warga takut dan trauma sehingga menyelamatkan diri. Beberapa orang terluka termasuk petugas akibat bentrokan ini saat menyelamatkan diri atau terkena lemparan batu.
Usai bentrokan, hingga siang ini polisi masih berjaga-jaga di lokasi mengantisipasi keadaan. Arus lalu lintas di Jalan Pulau Saelus sempat diblokir petugas beberapa jam saat eksekusi berlangsung.
Nampak, puluhan anak SD yang sekolahnya berdekatan dengan lokasi menonton jalannya eksekusi. Merekapun menagis dan menjerit karena mengalami sakit di bagian mata.
Wakapolresta Denpasar, AKBP Kade Hari Arsana, mengakui tembakan gas air mata terpaksa dilakukan karena melihat situasi menjadi tak terkendali. Menurutnya, puluhan preman bayaran terus memprovokasi petugas dengan lemparan batu sehingga terpaksa gas air mata ditembakkan.
"Kita menembakan gas air mata sudah sesuai SOP. Kalau mengenai anak-anak SD kita sudah mengimbau sebelumnya tentang rencana eksekusi. Kebetulan angin berhembus keras sehingga sampai ke mana mana," dalih Arsana, Selasa (20/8/2013).
Akibat kerusuhan saat eksekusi itu, membuat warga takut dan trauma sehingga menyelamatkan diri. Beberapa orang terluka termasuk petugas akibat bentrokan ini saat menyelamatkan diri atau terkena lemparan batu.
Usai bentrokan, hingga siang ini polisi masih berjaga-jaga di lokasi mengantisipasi keadaan. Arus lalu lintas di Jalan Pulau Saelus sempat diblokir petugas beberapa jam saat eksekusi berlangsung.
(rsa)