Dua gedung Muhammadiyah di Nabire ludes terbakar
A
A
A
Sindonews.com - Dua ruangan sekolah milik Muhammadiyah di Bumiwonorejo, Kelurahan Wonorejo, Nabire, Papua, Minggu (18/8/2013) musnah dilalap api.
Kebakaran terjadi di saat penghuni asrama dan guru sedang berwisata ke pantai. Dua pemadam kebakaran yang diterjunkan ke lokasi tidak dapat berfungsi akibat mesin pompa air pemadam kebakaran rusak, sehingga sempat menyulitkan petugas melakukan pemadaman api.
Menurut seorang saksi mata, Yulianto, api pertama kali terlihat dari dalam dapur umum asrama putri dan menjalar ke asrama putra, hingga akhirnya menjalar ke seluruh bangunan sekolah.
"Kalau kata informasi yang beredar, api berasal dari ledakan kompor minyak tanah," jelas Yulianto.
Hal itupun ternyata dibenarkan seorang siswa SMU Muhammadiyah, Budi. Menurutnya, sebelum para guru dan siswa berangkat berlibur ke pantai, penghuni asrama putri memasak nasi untuk bekal berwisata ke pantai.
"Tapi kayaknya mereka lupa mematikan kompor minyak setelah memasak nasi," tutur Budi.
Tidak ada korban jiwa dalam peritiwa tersebut, namun kerugian yang diakibatkan dari kebakaan tersebut di taksir menacapai ratusan juta rupiah.
Sementara itu, warga sekitar yang berada dekat dengan lokasi sekolah nampak ikut membantu menyelamatkan barang-barang milik para penghuni asrama. Namun karena cepatnya jalaran api, warga hanya mampu menyelamatkan sebagian barang-barang penghuni asrama, seperti meja, sebagian baju dan sepatu sekolah. Sementara yang lainnya seperti baju seragam ludes terbakar.
Berdasarkan pantauan di lokasi, api baru dapat dipadamkan warga dua jam kemudian. Nampak puluhan ijazah dan rapor serta seragam sekolah hangus terbakar. Kasus ini sendiri saat ini tengah ditangani pihak kepolisian dari Polres Nabire.
Kebakaran terjadi di saat penghuni asrama dan guru sedang berwisata ke pantai. Dua pemadam kebakaran yang diterjunkan ke lokasi tidak dapat berfungsi akibat mesin pompa air pemadam kebakaran rusak, sehingga sempat menyulitkan petugas melakukan pemadaman api.
Menurut seorang saksi mata, Yulianto, api pertama kali terlihat dari dalam dapur umum asrama putri dan menjalar ke asrama putra, hingga akhirnya menjalar ke seluruh bangunan sekolah.
"Kalau kata informasi yang beredar, api berasal dari ledakan kompor minyak tanah," jelas Yulianto.
Hal itupun ternyata dibenarkan seorang siswa SMU Muhammadiyah, Budi. Menurutnya, sebelum para guru dan siswa berangkat berlibur ke pantai, penghuni asrama putri memasak nasi untuk bekal berwisata ke pantai.
"Tapi kayaknya mereka lupa mematikan kompor minyak setelah memasak nasi," tutur Budi.
Tidak ada korban jiwa dalam peritiwa tersebut, namun kerugian yang diakibatkan dari kebakaan tersebut di taksir menacapai ratusan juta rupiah.
Sementara itu, warga sekitar yang berada dekat dengan lokasi sekolah nampak ikut membantu menyelamatkan barang-barang milik para penghuni asrama. Namun karena cepatnya jalaran api, warga hanya mampu menyelamatkan sebagian barang-barang penghuni asrama, seperti meja, sebagian baju dan sepatu sekolah. Sementara yang lainnya seperti baju seragam ludes terbakar.
Berdasarkan pantauan di lokasi, api baru dapat dipadamkan warga dua jam kemudian. Nampak puluhan ijazah dan rapor serta seragam sekolah hangus terbakar. Kasus ini sendiri saat ini tengah ditangani pihak kepolisian dari Polres Nabire.
(rsa)