KDRM nilai media TV tak valid beritakan soal Mesir

Minggu, 18 Agustus 2013 - 17:33 WIB
KDRM nilai media TV...
KDRM nilai media TV tak valid beritakan soal Mesir
A A A
Sindonews.com - Ramainya media-media televisi memberitakan kudeta dan kekerasan rakyak sipil di Mesir ternyata tidak valid, hal itu dikatakan Ketua Komite Demokrasi Rakyat Mesir (KDRM) Sumatera Barat Irsyad Syafar usai aksi solidaritas untuk rakyat Mesir.

“Mohon maaf ya media di negeri kita khususnya televisi kayaknya terbalik memberitakan soal pembantaian di Mesir yang menyatakan bahwa militer mesir juga menjadi korban, padahal mereka memakai perlengkapan tempur yang lengkap, punya senjata, punya anti peluru, punya tank baja mana mungkin mereka mati, rakyat sipil yang tewas,” katanya di depan Balai Kota Padang, jalan M. Yamin, Minggu (18/8/2013).

Sejak runtuhnya presiden Hosni Mubarak oleh demontrasi rakyat sipil dengan berdarah-darah akhirnya pada tahun 2012 pemerintah menyelenggarakan pemilihan demokrasi yang terpilih M. Morsi.

“Namun pemerintah yang baik dengan menteri-menteri yang baik ternyata tidak membuat senang militer Mesir, kemudian mereka melakukan demontrasi, militer yang berpakaian sipil hampir tiap bulan mereka demo anarkis, sementara polisi dan tentara Mesir membiarkan hal tersebut,” kata Irsyad jebol dari perguruan tinggi di Mesir itu.

Pada, 3 Agustus lalu di situlah puncaknya kudeta dilangsungkan, di situlah semua media dan wartawannya ditangkap, dan tak satupun berita soal Mesir terekspos di media.

“Tiga hari sebelum kudeta saya berada di Mesir, informasi tentang kudeta tersebut tersebar di media jejaring sosial terjadi pembantaian pada masyarakat sipil,” ungkapnya.

Katanya pembantaian terus berlanjut pada saat salat tarawih dan salat subuh, namun tidak ada media yang memberitakan.

“Orang yang memegang kamera akan ditembak sniper itulah yang terjadi," ujarnya.

Media juga mengatakan demo itu ribuan, tapi menurutnya pendukung Morsi jutaan. Begitu pula yang menjadi korban, sesungguhnya mencapai ribuan.

“Mereka pakai helikopter Apache yang tercanggih untuk membantai rakyat sipil, media tidak memberitakan itu. Maka itu tolong para media memberitakan Mesir sesuai dengan kejadian yang sebenarnya,” katanya.

Sementara Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno yang ikut hadir dalam aksi itu mengatakan, dirinya hadir bukan sebagai pemerintah tapi sebagai rakyat yang cinta dengan kedamaian dan mengutuk segala bentuk yang melanggar Hak Azazi Manusia (HAM).

“Kita meminta kepada PBB untuk segera menyelesaikan masalah ini dan Indonesia melelahui delegasinya untuk segera ambil bagian untuk mendesak perdamaian di Mesir, kita kesini memberikan support bagi rakyat sipil di Mesir,” ujarnya.

Mengenai soal keamanan mahasiswa asal Sumatera Barat yang berjumlah 400 orang mereka aman di sana. “Kita mendapat informasi langsung dari mahasiswa mereka semuanya aman,” pungkasnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8235 seconds (0.1#10.140)