Cuaca buruk, pencarian 2 korban sedekah laut dihentikan
A
A
A
Sindonews.com - Kapolres Jepara AKBP M Taslim Chairuddin menyatakan, upaya pencarian dua korban perahu Lomban di kawasan perairan Pantai Kartini, Jepara, terpaksa dihentikan. Hal itu dikarenakan burukny cuaca.
Saat petang, angin disekitar perairan Pulau Panjang maupun Pantai Kartini bertiup kencang, sehingga berimbas pada naiknya gelombang di lautan. Kondisi ini, diperparah dengan kencangnya arus bawah di sekitar perairan tersebut.
Selain itu, penyusuran dengan metode jalan kaki di sekitar tepian Pulau Panjang juga tak bisa maksimal, karena banyaknya karang yang tajam di lokasi.
“Upaya penyelaman oleh tim penyelam juga tidak bisa maksimal, karena di sekitar lokasi banyak solar dari mesin perahu yang tenggelam itu. Makanya upaya pencarian kita hentikan sementara,” kata Kapolres Taslim, Jumat (16/8/2013).
Dua korban yang belum ditemukan yakni Ngatmo (45), warga Desa Bungu, Mayong Jepara dan Akhmadi (45), warga Pulodarat Pecangaan, Jepara. Rencananya, upaya pencarian lanjutan akan dilakukan Sabtu 17 Agustus 2013 dengan menggunakan tiga cara sekaligus.
"Tim SAR gabungan akan mengangkat bangkai perahu yang tenggelam tersebut. Langkah ini dilakukan berdasar pengalaman ditemukannya salah satu jasad korban yang tersangkut bangkai perahu," terangnya.
Perahu johnson itu sendiri, tenggelam dengan kedalaman sekitar 5–10 meter. Upaya pengangkatan bangkai perahu akan dilakukan dengan menggunakan sekitar 20 drum.
Langkah selanjutnya, yakni dengan penyisiran dengan berjalan kaki di sekitar kawasan karang-karang yang tidak bisa dijangkau patroli kapal. Terakhir, adalah dengan menyisir lautan dengan menggunakan kapal patroli maupun kapal atau perahu milik nelayan yang beraktivitas di sekitar Pantai Kartini.
"Lokasi penyisiran di laut akan diperluas hingga radius beberapa kilometer dari titik tenggelamnya perahu tersebut. Semoga besok dua korban yang hilang bisa ditemukan. Doakan saja,” harapnya.
Saat petang, angin disekitar perairan Pulau Panjang maupun Pantai Kartini bertiup kencang, sehingga berimbas pada naiknya gelombang di lautan. Kondisi ini, diperparah dengan kencangnya arus bawah di sekitar perairan tersebut.
Selain itu, penyusuran dengan metode jalan kaki di sekitar tepian Pulau Panjang juga tak bisa maksimal, karena banyaknya karang yang tajam di lokasi.
“Upaya penyelaman oleh tim penyelam juga tidak bisa maksimal, karena di sekitar lokasi banyak solar dari mesin perahu yang tenggelam itu. Makanya upaya pencarian kita hentikan sementara,” kata Kapolres Taslim, Jumat (16/8/2013).
Dua korban yang belum ditemukan yakni Ngatmo (45), warga Desa Bungu, Mayong Jepara dan Akhmadi (45), warga Pulodarat Pecangaan, Jepara. Rencananya, upaya pencarian lanjutan akan dilakukan Sabtu 17 Agustus 2013 dengan menggunakan tiga cara sekaligus.
"Tim SAR gabungan akan mengangkat bangkai perahu yang tenggelam tersebut. Langkah ini dilakukan berdasar pengalaman ditemukannya salah satu jasad korban yang tersangkut bangkai perahu," terangnya.
Perahu johnson itu sendiri, tenggelam dengan kedalaman sekitar 5–10 meter. Upaya pengangkatan bangkai perahu akan dilakukan dengan menggunakan sekitar 20 drum.
Langkah selanjutnya, yakni dengan penyisiran dengan berjalan kaki di sekitar kawasan karang-karang yang tidak bisa dijangkau patroli kapal. Terakhir, adalah dengan menyisir lautan dengan menggunakan kapal patroli maupun kapal atau perahu milik nelayan yang beraktivitas di sekitar Pantai Kartini.
"Lokasi penyisiran di laut akan diperluas hingga radius beberapa kilometer dari titik tenggelamnya perahu tersebut. Semoga besok dua korban yang hilang bisa ditemukan. Doakan saja,” harapnya.
(san)