Parade seni budaya OPM dibubarkan paksa
A
A
A
Sindonews.com - Aparat terpaksa membubarkan aksi massa Komite Nasional Papua Barat (KNPB) pimpinan Arnoldus Kocu, di Jalan Salasa Namudat. Fakfak. Pembubaran dilakukan karena aksi massa mendukung peresmian kantor Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Belanda, itu tidak berizin.
Saat dibubarkan, massa tengah mendengarkan orasi politik. Selain membubarkan paksa, petugas juga menyediakan kendaraan untuk mengangkut kembali massa KNPB ke daerah asal mereka masing-masing.
Aksi pembubaran, terjadi saat orasi tengah dilangsungkan massa KNPB. Tiba-tiba, Kasat Intel Polres Fakfak Iptu Amir meringsek ke tengah–tengah massa, dan langsung membawa Arnoldus ke luar dari arena.
Kontan, aksi petugas polisi yang tiba-tiba itu mengagetkan massa aksi, peserta pagelaran seni budaya. Setelah berhasil membawa pimpinan aksi, massa diminta segera bubarkan diri.
Kemudian, mereka diarahkan naik ke kendaraan yang telah disiapkan. Saat membubarkan massa, petugas kepolisian mengancam massa agar tidak mengibarkan bendera bintang kejora, memasang spanduk, dan membagikan pamplet yang berisi pernyataan politik OPM.
Semua perlengkapan aksi KNPB diminta untuk disimpan selama dalam perjalanan. Mereka juga diminta untuk tidak menggunakan atribut OPM maupun KNPB, dan menyimpannya.
Suasana sempat menjadi tegang, saat militan atau kemanan KNPB juga mengunakan loreng yang sama jenis dengan TNI melakukan penghadangan. Namun, petugas gabungan dari TNI dan Polri yang melakukan pengamanan sudah siap dengan senjata laras panjang lengkap.
Saat dibubarkan, massa tengah mendengarkan orasi politik. Selain membubarkan paksa, petugas juga menyediakan kendaraan untuk mengangkut kembali massa KNPB ke daerah asal mereka masing-masing.
Aksi pembubaran, terjadi saat orasi tengah dilangsungkan massa KNPB. Tiba-tiba, Kasat Intel Polres Fakfak Iptu Amir meringsek ke tengah–tengah massa, dan langsung membawa Arnoldus ke luar dari arena.
Kontan, aksi petugas polisi yang tiba-tiba itu mengagetkan massa aksi, peserta pagelaran seni budaya. Setelah berhasil membawa pimpinan aksi, massa diminta segera bubarkan diri.
Kemudian, mereka diarahkan naik ke kendaraan yang telah disiapkan. Saat membubarkan massa, petugas kepolisian mengancam massa agar tidak mengibarkan bendera bintang kejora, memasang spanduk, dan membagikan pamplet yang berisi pernyataan politik OPM.
Semua perlengkapan aksi KNPB diminta untuk disimpan selama dalam perjalanan. Mereka juga diminta untuk tidak menggunakan atribut OPM maupun KNPB, dan menyimpannya.
Suasana sempat menjadi tegang, saat militan atau kemanan KNPB juga mengunakan loreng yang sama jenis dengan TNI melakukan penghadangan. Namun, petugas gabungan dari TNI dan Polri yang melakukan pengamanan sudah siap dengan senjata laras panjang lengkap.
(san)