Penumpang perahu Pesta Lomban hilang di Pantai Kartini
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah penumpang perahu pesta Lomban Syawalan atau sedekah laut yang terbalik di sekitar kawasan Pantai Kartini, Jepara, masih pelum ditemukan. Tim gabungan, petang ini masih melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian.
Informasi belum ditemukannya sejumlah penumpang perahu nahas tersebut, diketahui dari laporan kerabat korban kepada tim SAR gabungan. Meski begitu, belum diketahui data pasti jumlah penumpang yang belum ditemukan, karena belum dilakukan penghitungan total.
Salah seorang warga Desa Bungu, Kecamatan Mayong Jepara, Hartoyo (40) mengatakan, masih ada tiga warga desanya yang hingga kini belum diketahui keberadaannya. Menurut Hartoyo, ada 12 warga Desa Bungu yang naik perahu Lomban nahas yang terbalik di laut.
Namun dari jumlah itu, baru sembilan yang sudah diketahui nasibnya. Sedang tiga warga lainnya, masing-masing pasangan suami istri Ngatmo (45), dan Kumini (40), serta cucunya Andika (7), belum diketahui keberadaannya.
"Kalau yang sembilan warga ditemukan dalam kondisi selamat. Meski mereka tetap harus dirawat di RS," kata Hartoyo, di Jepara, Kamis (15/8/2013).
Korban hilang lain juga dilaporkan oleh warga Desa Pulodarat, Kecamatan Pecangaan, Jepara. Salah seorang warga Desa Pulodarat, Sodiqin mengatakan, ada dua kerabatnya yang belum diketahui nasibnya. Yakni pasangan suami istri Achmadi (50), dan Rodiyah (45).
Kedua orang ini diketahui menumpang perahu Lomban nahas tersebut bersama kedua anaknya yakni Agussalim (22) dan Rukoyah (20). Agussalim dan Rukoyah sendiri ditemukan selamat, dan saat ini menjalani perawatan intensif di RSUD RA Kartini Jepara.
"Kami sudah melaporkan kepada tim SAR. Semoga keduanya bisa segera ditemukan," ujar Sodiqin.
Sementara itu, Kepala BPBD Jepara Lulus Suprayetno mengakui, memang banyak laporan dari keluarga korban terkait nasib anggota keluarganya yang belum ditemukan.
Meski begitu, pihaknya belum bisa memastikan berapa korban yang belum ditemukan. Sebab pihaknya kesulitan memastikan jumlah pasti penumpang perahu lomban nahas tersebut.
"Jumlah manifes penumpangnya tidak pasti. Ada yang mengatakan 50 penumpang, tapi ada juga 60 bahkan 100 penumpang. Ini kita juga masih melakukan pendataan," tandasnya.
Informasi belum ditemukannya sejumlah penumpang perahu nahas tersebut, diketahui dari laporan kerabat korban kepada tim SAR gabungan. Meski begitu, belum diketahui data pasti jumlah penumpang yang belum ditemukan, karena belum dilakukan penghitungan total.
Salah seorang warga Desa Bungu, Kecamatan Mayong Jepara, Hartoyo (40) mengatakan, masih ada tiga warga desanya yang hingga kini belum diketahui keberadaannya. Menurut Hartoyo, ada 12 warga Desa Bungu yang naik perahu Lomban nahas yang terbalik di laut.
Namun dari jumlah itu, baru sembilan yang sudah diketahui nasibnya. Sedang tiga warga lainnya, masing-masing pasangan suami istri Ngatmo (45), dan Kumini (40), serta cucunya Andika (7), belum diketahui keberadaannya.
"Kalau yang sembilan warga ditemukan dalam kondisi selamat. Meski mereka tetap harus dirawat di RS," kata Hartoyo, di Jepara, Kamis (15/8/2013).
Korban hilang lain juga dilaporkan oleh warga Desa Pulodarat, Kecamatan Pecangaan, Jepara. Salah seorang warga Desa Pulodarat, Sodiqin mengatakan, ada dua kerabatnya yang belum diketahui nasibnya. Yakni pasangan suami istri Achmadi (50), dan Rodiyah (45).
Kedua orang ini diketahui menumpang perahu Lomban nahas tersebut bersama kedua anaknya yakni Agussalim (22) dan Rukoyah (20). Agussalim dan Rukoyah sendiri ditemukan selamat, dan saat ini menjalani perawatan intensif di RSUD RA Kartini Jepara.
"Kami sudah melaporkan kepada tim SAR. Semoga keduanya bisa segera ditemukan," ujar Sodiqin.
Sementara itu, Kepala BPBD Jepara Lulus Suprayetno mengakui, memang banyak laporan dari keluarga korban terkait nasib anggota keluarganya yang belum ditemukan.
Meski begitu, pihaknya belum bisa memastikan berapa korban yang belum ditemukan. Sebab pihaknya kesulitan memastikan jumlah pasti penumpang perahu lomban nahas tersebut.
"Jumlah manifes penumpangnya tidak pasti. Ada yang mengatakan 50 penumpang, tapi ada juga 60 bahkan 100 penumpang. Ini kita juga masih melakukan pendataan," tandasnya.
(san)