Mayat membusuk dikira tikus mati

Senin, 05 Agustus 2013 - 16:05 WIB
Mayat membusuk dikira tikus mati
Mayat membusuk dikira tikus mati
A A A
Sindonews.com - Warga Mamuju digegerkan dengan penemuan mayat tepat di pusat kota. Belakangan, diketahui mayat tersebut bernama Budi atau biasa dipanggil Bapak Firman (55), seorang buruh bangunan, warga Pekkabata Kabupaten Polman.

Sekitar pukul 05.00 WITA dini hari, warga di kawasan Jalan Pababari, terganggu dengan bau busuk. Aroma itu semakin menyengat di sekitar traffic light Pasar Baru.

Salah seorang pedagang di sekitar lokasi, Udin mengaku, tidak curiga terhadap bau itu. Dia bahkan selalu mencari-cari
sumbernya.

"Saya tidak curiga sama sekali terhadap bau itu. Tapi lama kelamaan, semakin menyengat dan sangat mengganggu. Bahkan pengendara motor yang berhenti di lampu merah, selalu menutup hidungnya," tuturnya, kepada wartawan, Senin (5/8/2013).

Mayat itu ditemukan, ketika Pratiwi (22) nekat masuk bekas warungnya. Dia anak pemilik warung Suriani, tempat tinggal Budi di Mamuju selama ini. Dia selalu mengambil air bersih di depan warungnya. Bau busuk mendorong keingintahuannya dan masuk ke dalam rumah.

"Sekitar pukul 06.30 WITA saya ambil air. Biasanya saya ambil air malam hari. Setelah masuk rumah, ternyata Pak Budi sudah membusuk dan bengkak di atas kasurnya. Awalnya saya mengira ada tikus mati, karena itu saya masuk ke dalam," katanya.

Sedang Suriani menuturkan, Budi sudah bertahun-tahun tinggal di Mamuju. Dia ikut suaminya bekerja sebagai tukang batu dan kerja borongan. Awalnya Budi tinggal di rumahnya yang sedang direnovasi. Setelah rampung, Budi pindah ke warungnya dan Suriani beserta keluarga pindah ke rumah baru. Disitu, Suriani pun membuka warung.

"Dia selalu ikut bapaknya sebagai buruh bangunan. Hari Jumat lalu masih ketemu dan ngobrol dengan bapaknya. Dia sempat sampaikan akan pulang ke Polman hari Jumat. Tapi ternyata meninggal," katanya.

Terakhir bertemu, tidak ada tanda-tanda sakit. Budi nampak biasa saja. Sementara tetangga Budi di Polman, Hasni, mengatakan, Budi selalu datang malam hari ke rumahnya untuk buka puasa. Namun pada malam Jumat, Budi nampak tidak banyak bicara. Padahal dia termasuk ramah dan sering bercanda.

"Anaknya tiga, salah seorangnya kuliah di Unhas. Yang diakui, di itu kos. Saya tidak tahu alasan dia tinggal di rumah itu. Saya sudah telepon keluarga Budi di Polman soal ini," terangnya.

Mayat Budi kemudian dibawa ke rumah sakit untuk di otopsi. Setelah itu, mayat akan dibawa dan diserahkan pada keluarganya di Pekkabata.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6929 seconds (0.1#10.140)