Aptisi DIY ingin prodi Akreditasi B lolos bidikmisi
A
A
A
Sindonews.com - Meski kuota bidikmisi bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) 2013 bertambah 179 orang pada pertengahan tahun ini, program studi (prodi) yang terakreditasi B tidak memperoleh jatah. Hal tersebutlah yang disayangkan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) DIY.
"Sebenarnya kami menginginkan prodi akreditasi B tetap bisa menerima bidikmisi seperti tahun lalu. Sayangnya ada perubahan aturan, prodi PTS di Jawa yang masih B tidak dapat jatah, padahal di luar Jawa prodi B masih boleh. Dari segi kualitas, kami berani jamin prodi B di Jawa relatif lebih baik dari prodi A di luar Jawa," ujar Ketua Aptisi DIY Dr Kasiyarno, Senin (5/8/2013).
Menurut Kasiyarno, kesempatan mendapatkan bidikmisi bagi mahasiswa berprestasi untuk PTS sangat dibutuhkan. Hal ini berkaitan dengan tidak banyaknya bantuan dari pemerintah yang diperoleh PTS jika dibanding dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
"PTS seperti hidup sendiri. Meskipun PTN sudah ada kebijakan uang kuliah tunggal yang katanya pembayaran menjadi lebih murah, mereka tidak perlu khawatir karena pemerintah masih membantu lewat Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN). Sedangkan kami sama sekali tidak ada," ungkapnya.
Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta ini tetap berharap dibukanya kesempatan prodi PTS akreditasi B memperoleh jatah bidikmisi. Hal ini untuk membuka peluang perolehan lebih banyak lagi bagi PTS dengan ditambahnya bidikmisi pertengahan tahun ini.
"Saya yakin banyak yang mau ikut dan memang tidak diragukan kualitas mereka. Kalau dibatasi hanya akreditasi A, walaupun kuota bertambah yang bisa ikut hanya sedikit. Di DIY baru ada sekitar 20 persen prodi terakreditasi A dari 552 prodi yang ada. Tentu sayang jika ada jatah kuota bidikmisi yang tidak terserap," imbuhnya.
Awal tahun 2013, DIY memperoleh jatah bidikmisi PTS sebanyak 199 orang dan pada pertengahan tahun ini bertambah 179 orang. Total kuota bidikmisi PTS DIY 2013 menjadi 378 orang. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan perolehan bidikmisi 2012 yang hanya 127 orang.
"Sebenarnya kami menginginkan prodi akreditasi B tetap bisa menerima bidikmisi seperti tahun lalu. Sayangnya ada perubahan aturan, prodi PTS di Jawa yang masih B tidak dapat jatah, padahal di luar Jawa prodi B masih boleh. Dari segi kualitas, kami berani jamin prodi B di Jawa relatif lebih baik dari prodi A di luar Jawa," ujar Ketua Aptisi DIY Dr Kasiyarno, Senin (5/8/2013).
Menurut Kasiyarno, kesempatan mendapatkan bidikmisi bagi mahasiswa berprestasi untuk PTS sangat dibutuhkan. Hal ini berkaitan dengan tidak banyaknya bantuan dari pemerintah yang diperoleh PTS jika dibanding dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
"PTS seperti hidup sendiri. Meskipun PTN sudah ada kebijakan uang kuliah tunggal yang katanya pembayaran menjadi lebih murah, mereka tidak perlu khawatir karena pemerintah masih membantu lewat Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN). Sedangkan kami sama sekali tidak ada," ungkapnya.
Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta ini tetap berharap dibukanya kesempatan prodi PTS akreditasi B memperoleh jatah bidikmisi. Hal ini untuk membuka peluang perolehan lebih banyak lagi bagi PTS dengan ditambahnya bidikmisi pertengahan tahun ini.
"Saya yakin banyak yang mau ikut dan memang tidak diragukan kualitas mereka. Kalau dibatasi hanya akreditasi A, walaupun kuota bertambah yang bisa ikut hanya sedikit. Di DIY baru ada sekitar 20 persen prodi terakreditasi A dari 552 prodi yang ada. Tentu sayang jika ada jatah kuota bidikmisi yang tidak terserap," imbuhnya.
Awal tahun 2013, DIY memperoleh jatah bidikmisi PTS sebanyak 199 orang dan pada pertengahan tahun ini bertambah 179 orang. Total kuota bidikmisi PTS DIY 2013 menjadi 378 orang. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan perolehan bidikmisi 2012 yang hanya 127 orang.
(rsa)