Tanah tergerus, belasan rumah di Lahat terancam longsor
A
A
A
Sindonews.com - Sedikitnya 15 rumah di Desa Gunung Kembang, Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel), terancam longsor dan tersapu arus Sungai Kikim.
Pasalnya, tanah yang menjadi pondasi rumah rumah warga tersebut mengalami pengikisan akibat gerusan hujan yang turun dalam beberapa hari terakhr.
Tak ayal, rumah yang berada di bantaran sungai bakal longsor akibat derasnya sungai Kikim tersebut. Diakui Nasir (50), warga Desa Gunung Kembang, halaman belakang rumahnya sedikit demi sedikit mulai terkikis oleh derasnya hentakan Sungai Kikim setiap kali arus sungai mulai membesar pada saat musim hujan.
"Memang longsornya tidak sekaligus. Terasa sekali kalau setiap hujan turun. Tanahnya perlahan ambles ke dalam sungai. Kalau tetap dibiarkan tentunya rumah kami bisa hanyut terbawa arus," ujar dia, Kamis (1/8/2013).
Ia melanjutkan, semenjak debit air Sungai Kikim meningkat, hampir seluruh bagian pondasi rumah warga dengan tanah yang terancam ambles sekira tiga meter lagi. Alhasil, jika tidak ditanggulangi tanpa ada bantuan dari pihak lain rumah di sepanjang sungai bisa tersapu arus sungai.
“Meski di dekat sungai ada bronjong tapi tanah di belakang rumah masih terkikis oleh arus sungai yang besar,” lanjutnya.
Tokoh masyarakat ini juga menjelaskan dua pertemuan muara sungai yakni Sungai Kikim Besak dan Sungai Kikim Kecil juga menjadi faktor penyebab tingginya debit air. Jika kedua sungai tersebut meluap pasti ada tanah terkikis oleh arus sungai yang begitu besar bahkan bronjong yang berada dipinggir sungai sudah rusak di bagian bawahnya.
Warga desa meminta dan berharap kepada Pemkab Lahat untuk dibangun tembok penahan sebelum terjadi bencana.
Sementara, Kepala Desa Gunung Kembang Amrudin membenarkan warga desanya telah mengeluh dan khawatir terhadap kikisan tanah yang berada dibelakang rumah warga terancam ambles ke dalam sungai.
"Laporan itu sudah kita tindaklanjuti dengan mengusulkan pembangunan tembok penahan secepatnya. Kita harapkan cepat ditanggulangi agar kondisi tidak semakin parah," pungkasnya.
Pasalnya, tanah yang menjadi pondasi rumah rumah warga tersebut mengalami pengikisan akibat gerusan hujan yang turun dalam beberapa hari terakhr.
Tak ayal, rumah yang berada di bantaran sungai bakal longsor akibat derasnya sungai Kikim tersebut. Diakui Nasir (50), warga Desa Gunung Kembang, halaman belakang rumahnya sedikit demi sedikit mulai terkikis oleh derasnya hentakan Sungai Kikim setiap kali arus sungai mulai membesar pada saat musim hujan.
"Memang longsornya tidak sekaligus. Terasa sekali kalau setiap hujan turun. Tanahnya perlahan ambles ke dalam sungai. Kalau tetap dibiarkan tentunya rumah kami bisa hanyut terbawa arus," ujar dia, Kamis (1/8/2013).
Ia melanjutkan, semenjak debit air Sungai Kikim meningkat, hampir seluruh bagian pondasi rumah warga dengan tanah yang terancam ambles sekira tiga meter lagi. Alhasil, jika tidak ditanggulangi tanpa ada bantuan dari pihak lain rumah di sepanjang sungai bisa tersapu arus sungai.
“Meski di dekat sungai ada bronjong tapi tanah di belakang rumah masih terkikis oleh arus sungai yang besar,” lanjutnya.
Tokoh masyarakat ini juga menjelaskan dua pertemuan muara sungai yakni Sungai Kikim Besak dan Sungai Kikim Kecil juga menjadi faktor penyebab tingginya debit air. Jika kedua sungai tersebut meluap pasti ada tanah terkikis oleh arus sungai yang begitu besar bahkan bronjong yang berada dipinggir sungai sudah rusak di bagian bawahnya.
Warga desa meminta dan berharap kepada Pemkab Lahat untuk dibangun tembok penahan sebelum terjadi bencana.
Sementara, Kepala Desa Gunung Kembang Amrudin membenarkan warga desanya telah mengeluh dan khawatir terhadap kikisan tanah yang berada dibelakang rumah warga terancam ambles ke dalam sungai.
"Laporan itu sudah kita tindaklanjuti dengan mengusulkan pembangunan tembok penahan secepatnya. Kita harapkan cepat ditanggulangi agar kondisi tidak semakin parah," pungkasnya.
(rsa)