Berharap DKPP adil terhadap korban rekayasa politik

Rabu, 31 Juli 2013 - 11:37 WIB
Berharap DKPP adil terhadap...
Berharap DKPP adil terhadap korban rekayasa politik
A A A
Sindonews.com - Ketua Forum Kajian Demokrasi Indonesia (FKDI) Haris Sumirat Nugraha berharap Dewan Kehormatan Penyelenggara pemilu (DKPP) mampu menjadi hakim yang adil untuk korban rekayasa politik di Indonesia.

Haris yang juga tim pemenangan pasangan Arif Wismansyah-Sachrudin yang dicoret Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Tangerang sebagai bakal calon Walikota dan wakil walikota mengatakan, DKPP akan menjadi lembaga pengadil yang baik untuk korban rekayasa politik. Dirinya percaya, lembaga yang dipimpin Jimly Asshiddqie tersebut akan memutuskan hasil putusannya secara objektif dan adil.

"Saya yang juga menjadi anggota tim pemenangan Arif-Sachrudin berharap DKPP mampu menjadi lembaga yang adil untuk korban rekayasa politik seperti yang dialami pak Arif yang kita usung ini ya," kata Haris, kepada Sindonews.com, di Jakarta, Rabu (31/7/2013).

Dia menuturkan, sekalipun DKPP masih berumur sebentar, namun, pihaknya berharap DKPP mampu menjadi lembaga yang bisa diandalkan dalam pemenuhan hak kontitusi warga negara.

"Saya percaya lewat proses hukum yang kita ajukan ke DKPP, maka hak kontitusi Arif-Sachrudin akan kita dapatkan lagi," ujarnya.

Selain itu, Haris mengomentari rencana hasil putusan yang akan diambil DKPP terhadap kasus pemilukada Jawa Timur. Menurutnya, kasus dijegalnya pasangan Khoffifah-Herman bagian dari kekuatan dan rekayasa politik kekuasaan. Dia percaya, pasangan Khoffifah-Herman akan dipulihkan hak kontitusinya kembali.

"Kasus pemilukada Jawa Timur itu (pencoretan Khoffifah-Herman) seperti yang dialami Arif-Sachrudin. Sama-sama menjadi korban rekayasa politik penguasa," tegasnya.

DKPP selain sudah menerima berkas pendaftaran aduan dari pasangan Arif-Herman dalam pemilukada kota Tangerang, rencananya siang ini DKPP akan melaksanakan sidang putusan pemilukada Jawa Timur atas pencoretan pasangan Khoffifah-Herman.
(lal)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5748 seconds (0.1#10.140)