Pemprov Jatim paksa operasikan jalan layang Jombang

Senin, 29 Juli 2013 - 00:01 WIB
Pemprov Jatim paksa...
Pemprov Jatim paksa operasikan jalan layang Jombang
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) mulai mengoperasikan jalan layang di kawasan Peterongan Kabupaten Jombang meski pembangunannya belum selesai.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi sekaligus mengurangi kemacetan parah di jalur tengah Jawa Timur menjelang mudik lebaran.

Terhitung mulai pukul 12.00, Minggu siang Jalan layang itu mulai digunakan. Namun, masyarakat pengguna jalan diimbau berhati-hati saat melalui jalan layang tersebut. Sebab di beberapa titik badan jalan masih berlobang dan aspalnya juga belum merata.

Selain itu, kendaraan yang melalui jalan layang tersebut masih dibatasi khusus untuk roda dua dan empat saja, sedangkan untuk roda enam masih harus melalui jalan awal di sisi kanan maupun kiri jalan layang.

"Proses pembangunan jalan layang ini sendiri sebenarnya masih belum selesai (baru sekitar 80 persen) dan masih perlu dilakukan penyempurnaan agar lebih kuat," jelas Kasi Amdal Polda Jatim Kompol Bambang Sukmono, Minggu (28/7/2013).

Tak hanya di bagian badan jalan layang saja belum rata aspalnya, menurut Bambang, pada titik turun maupun titik naik jalan layang bagian aspalnya kondisinya masih sama tidak rata dan berlobang.

Kondisi itu, lanjutnya membahayakan terutama bagi pegendara roda dua.

Lebih lanjut dikatakan, pemerintah melalui Dinas Perhubungan maupun kepolisian terpaksa mengoperasikan jalan layang tersebut untuk segera dilalui pemudik agar dapat mengurangi kemacetan parah yang biasanya terjadi di jalur tengah Provinsi Jawa Timur.

"Rencananya pasca arus balik mendatang jalan layang ini akan segera ditutup kembali agar proses pembangunannya bisa kembali dilanjutkan," pungkasnya.

Untuk diketahui jalan layang sepanjang 600 meter di wilayah kecamatan peterongan Kabupaten Jombang Jawa Timur mulai dibangun oleh pemerintah dua tahun yang lalu.

Pembangunan jalan layang penghubung Kota Jombang dengan kota Surabaya ini menggunakan APBN mencapai Rp98 milliar.

Jalan itu sengaja dibangun di wilayah Kecamatan Peterongan karena selama ini ruas jalan di wilayah ini menjadi salah satu titik macet parah setiap masa arus mudik maupun arus balik lebaran.

Penyebabnya selain karena ada perlintasan kereta api juga karena adanya pasar tumpah di kecamatan Peterongan yang biasanya membuat kemacetan semakin parah.

Selain di Kecamatan Peterongan, titik macet parah yang selalu terjadi dan perlu diwaspadai pemudik adalah di simpang tiga Mengkreng Kediri dan Kecamatan Mojoagung.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1352 seconds (0.1#10.140)