Bawa kabur 21 motor, ibu rumah tangga dipenjara

Sabtu, 27 Juli 2013 - 04:17 WIB
Bawa kabur 21 motor,...
Bawa kabur 21 motor, ibu rumah tangga dipenjara
A A A
Sindonews.com - Seorang ibu rumah tangga terpaksa berurusan dengan Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang. Pasalnya, ia diduga melakukan penggelapan 21 sepeda motor dan kejahatan pencurian.

Akhirnya ia pun dijadikan tersangka dan ditahan. Tersangka bernama Widya Sulistyowati (28), warga Pondok Raden Patah Blok A nomor 3 RT13/RW03, Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.

Ibu tiga anak itu, diringkus di Jalan MT Haryono, Kamis (18/7) sekira pukul 16.00. Para korban penggelapan itu adalah orang - orang dekat tersangka, mulai tetangga hingga teman - teman sekolahnya dulu.

Barang bukti yang diamankan polisi, antara lain; Yamaha Nouvo nomor polisi H 2714 FH, Honda Legenda nomor polisi H 3879 HS, sebuah BPKB Yamaha Mio nomor polisi H 4785 JF, sebuah modem, dan sebuah notebook.

Kapolrestabes Semarang, Komisaris Besar Elan Subilan, mengatakan modus kejahatan tersangka adalah meminjam sepeda motor korban, kemudian digadaikan kepada seseorang. Beberapa laporan korban sudah masuk dan tersangka sempat menjadi buruan petugas.

“Salah satu modusnya, mengajak korban bertemu untuk ditawari pekerjaan. Setelah ketemu, motornya dipinjam dan tidak dikembalikan,” ungkapnya Jumat (26/7/2013).

Seorang korbannya bernama Suyanti (34), warga Jalan Dempel Baru Raya I Kavling 5 RT06/RW16, Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan. Suyanti adalah korban yang dikelabui tersangka untuk bertemu karena dijanjikan mendapat pekerjaan.

“Kami punya bukti cukup, termasuk keterangan para korban, untuk menjeratnya sebagai tersangka. Hukumannya di atas empat tahun,” lanjut Elan.

Tersangka Widya sendiri, mengaku nekat berbuat kriminal karena terdesak kebutuhan ekonomi keluarganya. Ditambah suaminya juga merupakan pengangguran.

“Suami saya juga tidak kerja, akhirnya nekat. Anak masih kecil - kecil. Yang paling besar baru kelas 2 SD,” timpalnya.

Untuk mencari para korban, tersangka mengaku bermodal buku alumni yang berisi data - data teman sekolahnya.

“Saya akhirnya kos bersama keluarga di Jimbaran, untuk melarikan diri. Sudah sekira dapat 21 motor, semuanya langsung dijual ke penadah,” akunya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8820 seconds (0.1#10.140)