1.800 guru sertifikasi di Bone belum terima tunjangan
A
A
A
Sindonews.com - Sedikitnya 1.800-an guru sertifikasi di bawah naungan jajaran Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone sampai hari ini belum juga menerima tunjangan sertifikasi.
Molornya pencairan tunjangan sertifikasi guru ini disebabkan karena pihak Kemenag Bone telat menerima pencabutan blokir Anggaran. Sebagaimana diungkapkan salah satu staf keuangan Kemenang Bone Rahmat.
"Kemenag Bone hanya memiliki data saja bukan dana. Pencairan tunjangan Kemenag Bone memang selalu telat karena selain jumlah pegawai yang terlalu banyak, juga karena lambatnya SPM dilayangkan kepada kami," tutur Rahmat kepada SINDO, Jumat, (26/7/2013).
Ia menjelaskan, mestinya, tunjangan yang cair di per semester itu sudah dinikmati oleh guru sertifikasi. Namun, Kemenag Bone masih menggodok kelengkapan prosedur pembagian. Karena Kemenang Bone harus mengecek satu per satu berkas guru sertifikasi sesuai dengan kelayakan guru itu.
Sementara itu, Syamsiah seorang Guru SD sertifikasi Kemenang Bone di Kabupaten Bone mengatakan, tunjangan itu mestinya sudah diperoleh bulan Mei lalu. Namun, wilayah Bone dikatakannya selalu telat. Padahal, lanjutnya, tunjangan sertifikasi itu sangat menopang kebutuhan keluarganya.
"Tunjangan itu sangat menunjang kebutuhan kami," tutur Syamsiah.
Molornya pencairan tunjangan sertifikasi guru ini disebabkan karena pihak Kemenag Bone telat menerima pencabutan blokir Anggaran. Sebagaimana diungkapkan salah satu staf keuangan Kemenang Bone Rahmat.
"Kemenag Bone hanya memiliki data saja bukan dana. Pencairan tunjangan Kemenag Bone memang selalu telat karena selain jumlah pegawai yang terlalu banyak, juga karena lambatnya SPM dilayangkan kepada kami," tutur Rahmat kepada SINDO, Jumat, (26/7/2013).
Ia menjelaskan, mestinya, tunjangan yang cair di per semester itu sudah dinikmati oleh guru sertifikasi. Namun, Kemenag Bone masih menggodok kelengkapan prosedur pembagian. Karena Kemenang Bone harus mengecek satu per satu berkas guru sertifikasi sesuai dengan kelayakan guru itu.
Sementara itu, Syamsiah seorang Guru SD sertifikasi Kemenang Bone di Kabupaten Bone mengatakan, tunjangan itu mestinya sudah diperoleh bulan Mei lalu. Namun, wilayah Bone dikatakannya selalu telat. Padahal, lanjutnya, tunjangan sertifikasi itu sangat menopang kebutuhan keluarganya.
"Tunjangan itu sangat menunjang kebutuhan kami," tutur Syamsiah.
(rsa)