Kelurahan Gusung jadi percontohan Kampung Nelayan
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi memberikan apresiasi terhadap kampung nelayan di Kelurahan Gusung Kecamatan Ujung Tanah. Apresiasi tersebut berkat kebersihan yang menurutnya jarang dapat dijumpai di kampung nelayan.
“Saya ingin mengangkat kelurahan ini sebagai percontohan. Saya belum pernah lihat kampung nelayan begitu bersih. Kita perlu banyak belajar dari masyarakat sini,” ungkapnya, Kamis (25/7/2013).
Dia juga mengapresiasi kegiatan bank sampah yang dilakukan kampung tersebut. Dimana setiap satu kilogram sampah dihargai tiga ribu rupiah yang dimasukkan kedalam rekening penduduk dan ditukarkan oleh sembakau.
Menurut Nafsiah, kegiatan mandiri masyarakat harus bisa dipertahankan. Apalagi bagi masyarakat nelayan yang selama ini dikenal hidup kekurangan gizi dan dalam keadaan kumuh.
Untuk itu, program-porgram pengembangan kesehatan perlu dilakukan. Nelayan juga lanjutnya sangat rentan terkena penyakit. Mulai dari penyakit kulit, paru-patu hingga stroke.
“Dalam APBN program peningkatan layanan kesehatan itu hanya dianggarkan Rp3 miliar sementara permintaan dari kabupaten kota mencapai Rp27 miliar. Karena itu kita harapkan APBD tingkat dua banyak mengambil peranan disitu,” jelas Nafsiah menanggapi keinginan nelayan akan adanya kapal ambulans bagi mereka.
Kapal ambulance kata Dg Gassing salah seorang nelayan, diperlukan untuk merujuk masyarakat yang harus ditangani di Kota Makassar dan membawa masyarakat yang meninggal yang tidak tertolong di rumah sakit. “Ini yang tidak ada, Ini yang kami butuhkan,”katanya.
Kadis Kesehatan Makassar Andi Naisyah Tun Nurainah Azikin mengatakan, saat ini Makassar memiliki 43 Puskesmas dan 42 Puskesmas pembantu. Puskesmas ini sudah menjangkau kepulauan.
Setiap Puskesmas yang berada di Pulau sudah dilengkapi dengan peralatan kesehatan serta tenaga medis lengkap seperti dokter dan bidan.
“Ini karena kami sadari untuk mencapai Makassar, masyarakat kepulauan harus menempuh perjanana sangat jauh. Bahkan lebih dekat ke nusa tenggara dan pangkep dibanding ke Makassar. sehingga kami lengkapi sarananya bahkan hingga ke Pulau Barang Lompo dan Kondingareng,” jelasnya.
“Saya ingin mengangkat kelurahan ini sebagai percontohan. Saya belum pernah lihat kampung nelayan begitu bersih. Kita perlu banyak belajar dari masyarakat sini,” ungkapnya, Kamis (25/7/2013).
Dia juga mengapresiasi kegiatan bank sampah yang dilakukan kampung tersebut. Dimana setiap satu kilogram sampah dihargai tiga ribu rupiah yang dimasukkan kedalam rekening penduduk dan ditukarkan oleh sembakau.
Menurut Nafsiah, kegiatan mandiri masyarakat harus bisa dipertahankan. Apalagi bagi masyarakat nelayan yang selama ini dikenal hidup kekurangan gizi dan dalam keadaan kumuh.
Untuk itu, program-porgram pengembangan kesehatan perlu dilakukan. Nelayan juga lanjutnya sangat rentan terkena penyakit. Mulai dari penyakit kulit, paru-patu hingga stroke.
“Dalam APBN program peningkatan layanan kesehatan itu hanya dianggarkan Rp3 miliar sementara permintaan dari kabupaten kota mencapai Rp27 miliar. Karena itu kita harapkan APBD tingkat dua banyak mengambil peranan disitu,” jelas Nafsiah menanggapi keinginan nelayan akan adanya kapal ambulans bagi mereka.
Kapal ambulance kata Dg Gassing salah seorang nelayan, diperlukan untuk merujuk masyarakat yang harus ditangani di Kota Makassar dan membawa masyarakat yang meninggal yang tidak tertolong di rumah sakit. “Ini yang tidak ada, Ini yang kami butuhkan,”katanya.
Kadis Kesehatan Makassar Andi Naisyah Tun Nurainah Azikin mengatakan, saat ini Makassar memiliki 43 Puskesmas dan 42 Puskesmas pembantu. Puskesmas ini sudah menjangkau kepulauan.
Setiap Puskesmas yang berada di Pulau sudah dilengkapi dengan peralatan kesehatan serta tenaga medis lengkap seperti dokter dan bidan.
“Ini karena kami sadari untuk mencapai Makassar, masyarakat kepulauan harus menempuh perjanana sangat jauh. Bahkan lebih dekat ke nusa tenggara dan pangkep dibanding ke Makassar. sehingga kami lengkapi sarananya bahkan hingga ke Pulau Barang Lompo dan Kondingareng,” jelasnya.
(lns)