Selamatkan nyawa bocah 10 tahun, Lidya berenang 3 jam
A
A
A
Sindonews.com - Salah seorang penumpang selamat tenggelamnya perahu kecil tradisional atau disebut jolloro, Lidya (14), terlihat masih trauma. Dia hanya terdiam membisu saat ditanya wartawan, tak mampu berkata berkata banyak.
Lidya mengaku, kejadian itu sangat cepat. Ombak yang tinggi datang menghantam jolloro yang ditumpanginya dari Pangkajene menuju Pulau Karanrang. Semua penumpang terbalik dan berhamburan menyelamatkan diri.
Lidya mengisahkan, mereka tercebur ke laut sambil mencari upaya penyelamatan. Lidya yang berpenampilan tomboy itu pun mengapung di laut selama tiga jam dengan hanya berpegangan pada gulungan dinding gamacca.
Sambil mengapung, Lidya berhasil menolong seorang penumpang lainnya yang juga tetangganya Makka (10). Lidya pun memeluk tubuh Makka dan berusaha berenang hingga sampai ke Pulau Polewali.
Di sanalah mereka ditolong oleh warga dan membawanya ke Pulau Karanrang. Barulah sekitar pukul 17.00 Wita, warga mengetahui kejadian ini dan langsung melaporkan ke aparat keamanan dan Pemkab Pangkep.
Nama korban yang selamat terdiri atas Rahman Daeng Haseng yang juga pemilik jolloro, Maddi (35), Minni (35), Lidya (14) dan Makka (10). Korban yang belum ditemukan yaitu Aisyah (40) dan Mardiah (12).
Bupati Pangkep Syamsuddin Hamid menyempatkan berbelasungkawa ke rumah korban yang meninggal di Pulau Karanrang. Dia berpesan kepada semua warga di pulau itu, untuk ikut membantu mencari penumpang yang belum ditemukan.
Dia juga mengimbau pada nelayan untuk tidak melaut selama musim angin selatan, dengan peluang angin kencang dan tingginya ombak saat ini. Bupati berharap, kepada para korban untuk bersabar dan Pemkab tetap berupaya mencari korban yang belum ditemukan.
Lidya mengaku, kejadian itu sangat cepat. Ombak yang tinggi datang menghantam jolloro yang ditumpanginya dari Pangkajene menuju Pulau Karanrang. Semua penumpang terbalik dan berhamburan menyelamatkan diri.
Lidya mengisahkan, mereka tercebur ke laut sambil mencari upaya penyelamatan. Lidya yang berpenampilan tomboy itu pun mengapung di laut selama tiga jam dengan hanya berpegangan pada gulungan dinding gamacca.
Sambil mengapung, Lidya berhasil menolong seorang penumpang lainnya yang juga tetangganya Makka (10). Lidya pun memeluk tubuh Makka dan berusaha berenang hingga sampai ke Pulau Polewali.
Di sanalah mereka ditolong oleh warga dan membawanya ke Pulau Karanrang. Barulah sekitar pukul 17.00 Wita, warga mengetahui kejadian ini dan langsung melaporkan ke aparat keamanan dan Pemkab Pangkep.
Nama korban yang selamat terdiri atas Rahman Daeng Haseng yang juga pemilik jolloro, Maddi (35), Minni (35), Lidya (14) dan Makka (10). Korban yang belum ditemukan yaitu Aisyah (40) dan Mardiah (12).
Bupati Pangkep Syamsuddin Hamid menyempatkan berbelasungkawa ke rumah korban yang meninggal di Pulau Karanrang. Dia berpesan kepada semua warga di pulau itu, untuk ikut membantu mencari penumpang yang belum ditemukan.
Dia juga mengimbau pada nelayan untuk tidak melaut selama musim angin selatan, dengan peluang angin kencang dan tingginya ombak saat ini. Bupati berharap, kepada para korban untuk bersabar dan Pemkab tetap berupaya mencari korban yang belum ditemukan.
(san)