Kebakaran, pedagang Pasar Lama Mamuju rugi Rp5 M

Rabu, 24 Juli 2013 - 16:11 WIB
Kebakaran, pedagang Pasar Lama Mamuju rugi Rp5 M
Kebakaran, pedagang Pasar Lama Mamuju rugi Rp5 M
A A A
Sindonews.com - Total kerugian akibat kebakaan Pasar Sentral atau Pasar Lama Mamuju, pada Selasa 23 Juli 2013 dini hari kemarin, ditaksir sekitar Rp5 miliar.

"Kami masih mendata. Angka sementara kerugian sekitar Rp5 miliar lebih. Kalau lods pasar yang habis terbakar, sudah jelas sebanyak 230 unit. Belum termasuk lapak-lapak pedagang tempe dan sayur. Ini yang dipastikan, angka kerugian masih bertambah," kata Kepala Pasar Sentral Mamuju Muhammad Rusli, Rabu (24/7/2013).

Api mulai menjalar sekitar pukul 02.00 WITA. Meski belum ada keterangan resmi dari polisi, namun Rusli mengungkapkan bahwa api berasal dari tengah pasar. Sebagaian besar pedagang di kawasan ini adalah penjual pakaian, aksesoris, dan kelengkapan untuk Idul Fitri.

Untuk meringankan beban korban kebakaran, Pemkab Mamuju sudah memberikan bantuan seng, balok, dan kayu untuk membangun lods pasar berukuran 2x3 meter. Tidak hanya itu, melalui rapat paripurna kemarin, pemerintah juga akan memberikan bantuan sebesar Rp1 juta perkorban.

Sementara itu, Kepala Seksi Perencanaan Anggaran Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Mamuju Ibrahim mengatakan, bantuan tersebut tetap harus mengacu pada prosedur yang berlaku. Artinya, tetap ada dokumen yang harus dilengkapi.

"Kami belum bisa memberikan dana itu selama dokumen dari kepala pasar, kelurahan, dan kepolisian belum ada. Kalau semua sudah ada, kami akan membuatkan pengantar Surat Keputusan Bupati. Ini untuk legitimasi hak penerima bantuan," katanya.

Disebutkan, pemilik toko sekitar 235 orang yang akan menerima bantuan. Data ini masih belum akurat, karena masih menunggu data pasti dari Muhammad Rusli. Dia menambahkan, bantuan yang diberikan bukanlah bantuan untuk ganti rugi bagi korban. Namun, bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap musibah yang terjadi dimasyarakat.

Bupati Mamuju Suhardi Duka menyebutkan, bantuan itu bersumber dari anggaran belanja tak terduga yang disediakan oleh pemerintah daerah. Dana tersebut, digunakan apabila terjadi sesuatu hal yang tidak direncanakan, termasuk dalam menanggulangi musibah kebakaran.

"Pemerintah tidak menyediakan bantuan dana modal. Tetapi yang penting mereka tetap bisa menjual. Kemarin sudah dikapling, sesuai korban, ukurannya sudah ditetapkan dan ini disesuaikan dengan lahan. Kalau mereka kerja sendiri, minggu ini sudah bisa berjualan kembali. Soal ini juga berdasarkan permintaan mereka sendiri," tuturnya.

Mereka akan menempati lods sementara hingga pembangunan pasar modern selesai. Disebutkan Suhardi, anggarannya sudah siap sebesar Rp9,5 miliar. Tinggal mencari kontraktor melalui tender.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5970 seconds (0.1#10.140)