1.600 polisi amankan pengundian nomor urut
A
A
A
Sindonews.com - Sehari menjelang pengundian nomor urut ke-10 pasangan cawalkot Makassar, aparat kepolisian menyatakan Gedung PKK Makassar di Jalan Anggrek, Panakkukang, telah steril dari gangguan keamanan.
Mulai siang tadi, ratusan petugas Polrestabes Makassar dan Polda Sulselbar telah mengambil alih Gedung PKK yang dijadikan sebagai lokasi kegiatan oleh KPU Makassar.
"Hari ini pasukan sudah kita masukkan sebahagian ke lokasi kegiatan. Yang jelas, di titik acara dan sekitarnya sudah kita nyatakan steril," kata Kepala Bagian Operasional (Kabag-Ops) Polrestabes AKBP M Ridwan, Rabu (24/7/2013).
Pengamanan yang telah disiagakan tersebut, termasuk tiga kendaraan taktis kepolisian, yakni dua unit kendaraan watercanon dan satu unit mobil barracuda untuk menghalau massa.
Sementara itu, mulai pagi hingga sore ini, sedikitnya 1.696 pasukan Polri dan TNI disiagakan untuk mengantisipasi terjadinya rusuh antar pendukung Cawalkot Makassar.
Ribuan personel ini termasuk Tim Penjinak Bom (Jibom), Brimob, TNI, Polrestabes Makassar, serta Samapta dan Dalmas Polda Sulselbar.
"Ini belum termasuk dua kompi Brimob Polda yang kita siagakan dan tiap saat siap digerakkan jika dibutuhkan," beber Ridwan yang juga mantan Kaden Gegana Brimob Polda Sulselbar.
Hal ini diungkapkan Ridwan saat memimpin konferensi pers mengenai persiapan pengamanan tahapan Pilwakot Makassar.
Sementara itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Wisnu Sanjaja mengimbau agar seluruh kandidat agar tidak mengerahkan massa yang banyak mendatangi Gedung PKK.
Pasalnya, KPU Makassar hanya mentolerir 15 pendukung dari masing-masing pasangan untuk masuk ke arena pengundian nomor urut.
Wisnu menambahkan, tiap konsestan harus mengendalikan massanya masing-masing agar tidak terpancing dan terprovokasi untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan bersama.
"Kita harapkan kegiatan besok berjalan aman dan lancar. Apalagi ini bulan suci Ramadan," pungkasnya.
Mulai siang tadi, ratusan petugas Polrestabes Makassar dan Polda Sulselbar telah mengambil alih Gedung PKK yang dijadikan sebagai lokasi kegiatan oleh KPU Makassar.
"Hari ini pasukan sudah kita masukkan sebahagian ke lokasi kegiatan. Yang jelas, di titik acara dan sekitarnya sudah kita nyatakan steril," kata Kepala Bagian Operasional (Kabag-Ops) Polrestabes AKBP M Ridwan, Rabu (24/7/2013).
Pengamanan yang telah disiagakan tersebut, termasuk tiga kendaraan taktis kepolisian, yakni dua unit kendaraan watercanon dan satu unit mobil barracuda untuk menghalau massa.
Sementara itu, mulai pagi hingga sore ini, sedikitnya 1.696 pasukan Polri dan TNI disiagakan untuk mengantisipasi terjadinya rusuh antar pendukung Cawalkot Makassar.
Ribuan personel ini termasuk Tim Penjinak Bom (Jibom), Brimob, TNI, Polrestabes Makassar, serta Samapta dan Dalmas Polda Sulselbar.
"Ini belum termasuk dua kompi Brimob Polda yang kita siagakan dan tiap saat siap digerakkan jika dibutuhkan," beber Ridwan yang juga mantan Kaden Gegana Brimob Polda Sulselbar.
Hal ini diungkapkan Ridwan saat memimpin konferensi pers mengenai persiapan pengamanan tahapan Pilwakot Makassar.
Sementara itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Wisnu Sanjaja mengimbau agar seluruh kandidat agar tidak mengerahkan massa yang banyak mendatangi Gedung PKK.
Pasalnya, KPU Makassar hanya mentolerir 15 pendukung dari masing-masing pasangan untuk masuk ke arena pengundian nomor urut.
Wisnu menambahkan, tiap konsestan harus mengendalikan massanya masing-masing agar tidak terpancing dan terprovokasi untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan bersama.
"Kita harapkan kegiatan besok berjalan aman dan lancar. Apalagi ini bulan suci Ramadan," pungkasnya.
(rsa)