BPOM Bone temukan ratusan botol bahan kue kedaluarsa
A
A
A
Sindonews.com - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, melakukan razia kesejumlah los di pasar Sentral Bone. Dalam razia tersebut, BPOM Bone menemukan ratusan botol bahan kue dan sejumlah bahan makanan yang sudah kedaluarsa.
Bahan kue dan makanan yang ditemukan itu ada yang masa kedaluarsanya sudah lebih dari dua tahun. Bahkan, ada bahan makanan yang bocor dan rusak karena digigit tikus. Aehingga barang-barang tersebut langsung dimusnahkan di tempat dengan cara dibakar.
Bahan makanan tersebut berupa kecap, saos lombok, mentega, susu, biskuit, coklat dan berbagai bahan makanan lainnya. Namun yang paling banyak di dapati adalah bahan kue yang mencapai ratusan botol dari berbagai merek. Ironisnya, bahan makanan yang telah kedaluarsa dan rusak tersebut masih dipajang oleh pedagang.
Seorang pedagang sempat berdebat dengan petugas BPOM karena menolak barangnya dimusnahkan. Setelah itu, pedagang tersebut meminta agar petugas BPOM setiap bulan datang untuk memeriksa barang-barangnya, namun petugas BPOM mengatakan bahwa tugas mereka hanya untuk mengingatkan pedagang agar selalu memeriksa dan memperhatikan barang dagangannya, agar barang yang sudah kedaluarsa tidak dijual lagi.
"Dikhawatirkan, barang-barang yang telah kedaluarsa tersebut dijual kembali. Maka itu kami lamgsung memusnahkannya di sini. Disaamping kedaluarsa, banyak jenis produk yang sudah berubah warna dan juga ada barang yang kemasannya sudah rusak, sehingga tidak layak lagi untuk dikonsumsi," jelas Kasi pengawasan peredaran obat dan makanan, Dinkes Bone, Zohra Ros.
Zohra juga meminta pada konsumen agar teliti dalam membeli bahan makanan. Terutama, pada tanggal kedaluarsanya. Sehingga bahan-bahan yang dibeli tersebut aman untuk dikonsumsi.
Bahan kue dan makanan yang ditemukan itu ada yang masa kedaluarsanya sudah lebih dari dua tahun. Bahkan, ada bahan makanan yang bocor dan rusak karena digigit tikus. Aehingga barang-barang tersebut langsung dimusnahkan di tempat dengan cara dibakar.
Bahan makanan tersebut berupa kecap, saos lombok, mentega, susu, biskuit, coklat dan berbagai bahan makanan lainnya. Namun yang paling banyak di dapati adalah bahan kue yang mencapai ratusan botol dari berbagai merek. Ironisnya, bahan makanan yang telah kedaluarsa dan rusak tersebut masih dipajang oleh pedagang.
Seorang pedagang sempat berdebat dengan petugas BPOM karena menolak barangnya dimusnahkan. Setelah itu, pedagang tersebut meminta agar petugas BPOM setiap bulan datang untuk memeriksa barang-barangnya, namun petugas BPOM mengatakan bahwa tugas mereka hanya untuk mengingatkan pedagang agar selalu memeriksa dan memperhatikan barang dagangannya, agar barang yang sudah kedaluarsa tidak dijual lagi.
"Dikhawatirkan, barang-barang yang telah kedaluarsa tersebut dijual kembali. Maka itu kami lamgsung memusnahkannya di sini. Disaamping kedaluarsa, banyak jenis produk yang sudah berubah warna dan juga ada barang yang kemasannya sudah rusak, sehingga tidak layak lagi untuk dikonsumsi," jelas Kasi pengawasan peredaran obat dan makanan, Dinkes Bone, Zohra Ros.
Zohra juga meminta pada konsumen agar teliti dalam membeli bahan makanan. Terutama, pada tanggal kedaluarsanya. Sehingga bahan-bahan yang dibeli tersebut aman untuk dikonsumsi.
(rsa)