Angin hantam jolloro, 3 penumpang tenggelam
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah kapal jolloro dengan jumlah penumpang delapan orang sekira pukul 15.30 WITA Selasa 22 Juli tenggelam di perairan lepas Pangkep.
Menurut informasi yang dihimpun, jolloro itu meninggalkan perairan Pangkep sekira pukul 13.00 WITA.
Namun dalam perjalanan, sekitar 1 mil dari lokasi tujuan, yakni pulau Karanrang Kecamatan Tuppabi'ring, kabupaten Pangkep, jolloro dihantam ombak besar yang diduga merupakan angin selatan.
Tak kuat dihantam ombak, jolloro yang mengangkut delapan orang penumpang ini akhirnya tenggelam.
Dari kejadian itu, lima orang penumpang berhasil menyelematkan diri, sementara tiga orang lainnya tenggelam, dua orang ditemukan tewas atas nama Dg Labi (40) dan Mardiana (12), sedangkan Puang Isa (40) belum juga ditemukan.
Kapolres Pangkep AKBP AKBP Deni Hermana kepada SINDO menuturkan, seluruh penumpang jolloro itu berbelanja kebutuhan sehari-hari di kota Pangkep.
Usai berbelanja, sekitar pukul 13.00 WITA, dengan kondisi cuaca bagus, seluruh penumpang melakukan perjalanan kembali menuju tempat tinggal mereka di pulau Karanrang, Kecamatan Tuppabi'ring menggunakan Jolloro.
Ditengah perjalalan, tiba-tiba Jolloro tersebut dihantam ombak yang besar, hingga akhirnya tenggelam.
"Kuat dugaan, jolloro itu tidak mampu menahan hantaman ombak besar. Sehingga terhempas, dan menenggelamkan seluruh isi kapal. Beruntung dari perisitiwa tersebut, ada penumpang yang selamat," ujarnya, Selasa (23/7/2013)
Deni menambahkan, hingga saat ini, belum dipastikan apakah seluruh penumpang kapal merupakan kerabat dekat, ataukah hanya satu kampung. Yang pasti jolloro yang mereka gunakan merupakan milik pribadi.
"Kami masih mencari data-data, apakah mereka satu kerabat ataukah hanya bertetangga," sebutnya.
Deni menambahkan, saat ini pihak Polair Polres Pangkep masih terus melakukan pencarian korban di lokasi tenggelamnya jolloro. Pencarian itu akan dilakukan hingga jenazah korban ditemukan.
Sementara itu Polair Polres Pangkep AKP Darwis Akib mengatakan setelah mendengar kabar tersebut pihaknya mengerahkan aparat.
Dibantu warga dari tiga pulau yang sukarela membantu. Setelah menggelar operasi pencarian selama kurang lebih lima jam, ditemukan jasad mayat perempuan yang diidntifikasi bernama Mardiah (12).
Diketahui dari kedelapan warga yang menumpang di jolloro, lima orang selamat.
Masing masing Rahman (27) yang membawa jolloro, Maddi (24), Idda (12), Minne (30) dan Makka (7).
Penumpang yang meninggal atas nama Dg La'bi (50). Jenazah Dg La'bi telah berada di rumah duka di Pulau Karanra.
Sementara satu penumpang lainnya atas nama Puang Aisyah (50) belum ditemukan. "Kami masih akan mencari sisa korban lainnya," jelasnya.
Menurut informasi yang dihimpun, jolloro itu meninggalkan perairan Pangkep sekira pukul 13.00 WITA.
Namun dalam perjalanan, sekitar 1 mil dari lokasi tujuan, yakni pulau Karanrang Kecamatan Tuppabi'ring, kabupaten Pangkep, jolloro dihantam ombak besar yang diduga merupakan angin selatan.
Tak kuat dihantam ombak, jolloro yang mengangkut delapan orang penumpang ini akhirnya tenggelam.
Dari kejadian itu, lima orang penumpang berhasil menyelematkan diri, sementara tiga orang lainnya tenggelam, dua orang ditemukan tewas atas nama Dg Labi (40) dan Mardiana (12), sedangkan Puang Isa (40) belum juga ditemukan.
Kapolres Pangkep AKBP AKBP Deni Hermana kepada SINDO menuturkan, seluruh penumpang jolloro itu berbelanja kebutuhan sehari-hari di kota Pangkep.
Usai berbelanja, sekitar pukul 13.00 WITA, dengan kondisi cuaca bagus, seluruh penumpang melakukan perjalanan kembali menuju tempat tinggal mereka di pulau Karanrang, Kecamatan Tuppabi'ring menggunakan Jolloro.
Ditengah perjalalan, tiba-tiba Jolloro tersebut dihantam ombak yang besar, hingga akhirnya tenggelam.
"Kuat dugaan, jolloro itu tidak mampu menahan hantaman ombak besar. Sehingga terhempas, dan menenggelamkan seluruh isi kapal. Beruntung dari perisitiwa tersebut, ada penumpang yang selamat," ujarnya, Selasa (23/7/2013)
Deni menambahkan, hingga saat ini, belum dipastikan apakah seluruh penumpang kapal merupakan kerabat dekat, ataukah hanya satu kampung. Yang pasti jolloro yang mereka gunakan merupakan milik pribadi.
"Kami masih mencari data-data, apakah mereka satu kerabat ataukah hanya bertetangga," sebutnya.
Deni menambahkan, saat ini pihak Polair Polres Pangkep masih terus melakukan pencarian korban di lokasi tenggelamnya jolloro. Pencarian itu akan dilakukan hingga jenazah korban ditemukan.
Sementara itu Polair Polres Pangkep AKP Darwis Akib mengatakan setelah mendengar kabar tersebut pihaknya mengerahkan aparat.
Dibantu warga dari tiga pulau yang sukarela membantu. Setelah menggelar operasi pencarian selama kurang lebih lima jam, ditemukan jasad mayat perempuan yang diidntifikasi bernama Mardiah (12).
Diketahui dari kedelapan warga yang menumpang di jolloro, lima orang selamat.
Masing masing Rahman (27) yang membawa jolloro, Maddi (24), Idda (12), Minne (30) dan Makka (7).
Penumpang yang meninggal atas nama Dg La'bi (50). Jenazah Dg La'bi telah berada di rumah duka di Pulau Karanra.
Sementara satu penumpang lainnya atas nama Puang Aisyah (50) belum ditemukan. "Kami masih akan mencari sisa korban lainnya," jelasnya.
(lns)