Cemburu buta, nekat bunuh pacar
A
A
A
Sindonews.com - Penemuan mayat berjenis kelamin perempuan di kawasan Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, Jalan poros Balikpapan – Samarinda KM 62, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), berhasil diungkap kepolisian.
Mayat tersebut adalah korban pembunuhan yang berlatar belakang asmara.
Kepada wartawan Wakapolres Kutai Kartanegara Kompol Winardy menuturkan, penemuan mayat oleh warga itu langsung diselidiki. Hasilnya, identitas korban berhasil diketahui.
“Setelah kita lakukan penyelidikan, diketahui identitas korban berinisial VOS (17), warga KM 39 Jalan Poros Balikpapan-Samarinda, Kecamatan samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara,” kata Winardy, Senin (22/7/2013).
Dari identitas itu polisi kemudian mengetahui jika tersangka dibunuh dengan tujuh luka tusukan. Setelah melakukan pengembangan, polisi berhasil menangkap dua tersangka.
Tersangka pertama adalah DH (27), warga Balikpapan, yang merupakan pelaku utama. Pemuda yang bekerja sebagai buruh bangunan ini adalah kekasih korban.
Tersangka kedua adalah MD (17) yang turut membantu melakukan pembunuhan.
“Awalnya pada Jumat, 19 juli 2013 sekira pukul 24.00, korban diajarkan mengemudi mobil oleh DH ditemani MD yang duduk di jok belakang. Mobil yang mereka gunakan adalah mobil sewaan. Tak lama keduanya terlibat pertengkaran mulut dan terjadilah pembunuhan tersebut,” katanya.
Secara rinci Winardy menjelaskan, DH tersinggung dengan ucapan korban yang mengatakan jika dirinya akan dijadikan pacar ke lima.
Itu kemudian dibuktikan saat DH membaca sendiri sms mesra di ponsel korban. Apalagi sudah enam bulan DH dan korban hidup serumah tanpa hubungan yang jelas.
“Pelaku kemudian menusuk korban pada bagian depan sebanyak lima kali dan belakang dua kali. DH lalu memaksa MD untuk ikut membantunya membuang mayat korban,” katanya.
Setelah berhasil menemukan lokasi pembuangan, DH dan MD kemudian kembali ke Balikpapan. Mereka bersembunyi di waduk Sepinggan, Balikpapan sambil berusaha menghilangkan barang bukti.
“Barang bukti yang kita amankan antara lain badik coklat dengan panjang 25 cm, handphone milik korban, handphone milik tersangka dan baju tersangka DH berlumuran darah dan sempat berusaha dibakar,” ujar Winardy.
Mayat tersebut adalah korban pembunuhan yang berlatar belakang asmara.
Kepada wartawan Wakapolres Kutai Kartanegara Kompol Winardy menuturkan, penemuan mayat oleh warga itu langsung diselidiki. Hasilnya, identitas korban berhasil diketahui.
“Setelah kita lakukan penyelidikan, diketahui identitas korban berinisial VOS (17), warga KM 39 Jalan Poros Balikpapan-Samarinda, Kecamatan samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara,” kata Winardy, Senin (22/7/2013).
Dari identitas itu polisi kemudian mengetahui jika tersangka dibunuh dengan tujuh luka tusukan. Setelah melakukan pengembangan, polisi berhasil menangkap dua tersangka.
Tersangka pertama adalah DH (27), warga Balikpapan, yang merupakan pelaku utama. Pemuda yang bekerja sebagai buruh bangunan ini adalah kekasih korban.
Tersangka kedua adalah MD (17) yang turut membantu melakukan pembunuhan.
“Awalnya pada Jumat, 19 juli 2013 sekira pukul 24.00, korban diajarkan mengemudi mobil oleh DH ditemani MD yang duduk di jok belakang. Mobil yang mereka gunakan adalah mobil sewaan. Tak lama keduanya terlibat pertengkaran mulut dan terjadilah pembunuhan tersebut,” katanya.
Secara rinci Winardy menjelaskan, DH tersinggung dengan ucapan korban yang mengatakan jika dirinya akan dijadikan pacar ke lima.
Itu kemudian dibuktikan saat DH membaca sendiri sms mesra di ponsel korban. Apalagi sudah enam bulan DH dan korban hidup serumah tanpa hubungan yang jelas.
“Pelaku kemudian menusuk korban pada bagian depan sebanyak lima kali dan belakang dua kali. DH lalu memaksa MD untuk ikut membantunya membuang mayat korban,” katanya.
Setelah berhasil menemukan lokasi pembuangan, DH dan MD kemudian kembali ke Balikpapan. Mereka bersembunyi di waduk Sepinggan, Balikpapan sambil berusaha menghilangkan barang bukti.
“Barang bukti yang kita amankan antara lain badik coklat dengan panjang 25 cm, handphone milik korban, handphone milik tersangka dan baju tersangka DH berlumuran darah dan sempat berusaha dibakar,” ujar Winardy.
(lns)