Teroris Poso sudah 3 bulan di Jawa Timur

Senin, 22 Juli 2013 - 14:13 WIB
Teroris Poso sudah 3 bulan di Jawa Timur
Teroris Poso sudah 3 bulan di Jawa Timur
A A A
Sindonews.com - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Unggung Cahyono akhirnya buka suara terkait penembakan empat orang terduga teroris di wilayah Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.

Selain teridentifikasi sebagai jaringan teroris Poso dan membawa sepucuk revolver serta dua unit, dua orang yang tertembak mati tersebut sudah tiga bulan berada di wilayah Jawa Timur.

Dari Surabaya, keduanya bergerak ke Lamongan, Magetan dan Tulungagung.

"Mereka berada di Tulungagung sejak Sabtu 20 Juli. Mereka ini jaringan Poso. Tidak terkait dengan pelarian narapidana Tanjung Gusta," ujar Unggung kepada wartawan, Senin (22/7/2013).

Hingga saat ini belum diketahui tujuan mereka berada di Kabupaten Tulungagung. Apakah menyiapkan target pengeboman ataukah hanya cara berpindah guna menghindari kejaran aparat.

"Selama pelarian pelaku memilih SPBU dan mushola sebagai tempat menginap. Dan keberadaanya terus diikuti densus 88," jelasnya.

Selama di Tulungagung, kedua pelaku yang bernama Dayat dan Riza warga Medan Sumatera dibantu oleh Mugi Hartanto, warga Desa Gambiran, Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung dan Sapari warga Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung.

Dua orang warga Tulungagung tersebut juga mengalami luka tembak pada anggota tubuhnya.

"Peran warga Tulungagung adalah mengantar dan menyembunyikan. Saat ini keempatnya termasuk dua yang meninggal dibawa ke Surabaya," jelas Kapolda.

Mengenai alasan penembakan hingga menewaskan dua orang, Kapolda Unggung mengatakan, langkah tegas perlu dilakukan. Sebab yang bersangkutan memiliki senpi revolver dan hendak melawan.

"Revolver dan bom masing-masing dibawa oleh kedua pelaku, " jelasnya.

Sementara berdasarkan keterangan sejumlah saksi di lapangan, terduga teroris ditembak dari jarak satu meter.

Saat ditodong oleh petugas densus mereka tidak melawan, apalagi mengeluarkan senjata api. Penembakan terjadi saat salah seorang mencoba berlindung di belakang Mbak Mimin pemilik warung makan.

Dalam kesempatan itu Unggung juga mengakui adanya pecahan peluru petugas yang mengenai warga sipil setempat.

Pantulan peluru anggota Densus 88 itu melukai pinggang Sujiono (57) warga Kelurahan Karangwaru, Kecamatan Tulungagung yang kebetulan berada di warung makan.

"Kita sudah tengok. Dan kondisinya tidak apa-apa. Bukan luka parah. Di rawat di rumah sakit setempat," pungkas Unggung.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4083 seconds (0.1#10.140)