Rp30 ribu untuk bersihkan darah terduga teroris
A
A
A
Sindonews.com - Penyergapan anggota Densus 88 terhadap empat terduga teroris di sebuah warung makan, Jalan Raya Pahlawan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, berlangsung cepat dan brutal.
Dalam penyergapan itu, pasukan elit kepolisian ini langsung memuntahkan pelor panasnya. Dalam jarak satu meter, dalam tempo 10 menit, mereka berhasil melumpuhkan ke empatnya sekaligus.
Satu orang terduga tewas di tempat setelah kepalanya tertembus pelor. Sedang ketiga terduga lainnya sekarat di Rumah Sakit Umum (RSU) dr Iskak Tulungagung. Satu dari ketiga orang itu, menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit.
Setelah terkapar, dengan cepat petugas itu menyeret jenazah terduga teroris itu ke dalam mobil dan membawanya. Sementara warga sekitar yang terbengong melihat aksi itu diusir.
Saat jenazah diseret, darah segar empat terduga teroris tampak membasahi lantai ubin warung. Entah merasa berdosa atau tidak enak karena telah mengotori ubin pemilik warung dengan darah para terduga teroris, petugas itu memberikan sejumlah uang.
"Para petugas itu juga mengusir warga yang berkumpul. Kemudian juga memberi uang Rp30 ribu kepada pemilik warung," ujar Supriyanto (42), warga sekitar, di lokasi penembakan, Senin (22/7/2013).
Dia menduga, uang itu diberikan untuk membayar pesanan para terduga teroris dan membersihkan darah mereka yang telah tertumpah di lantai.
Dalam penyergapan itu, pasukan elit kepolisian ini langsung memuntahkan pelor panasnya. Dalam jarak satu meter, dalam tempo 10 menit, mereka berhasil melumpuhkan ke empatnya sekaligus.
Satu orang terduga tewas di tempat setelah kepalanya tertembus pelor. Sedang ketiga terduga lainnya sekarat di Rumah Sakit Umum (RSU) dr Iskak Tulungagung. Satu dari ketiga orang itu, menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit.
Setelah terkapar, dengan cepat petugas itu menyeret jenazah terduga teroris itu ke dalam mobil dan membawanya. Sementara warga sekitar yang terbengong melihat aksi itu diusir.
Saat jenazah diseret, darah segar empat terduga teroris tampak membasahi lantai ubin warung. Entah merasa berdosa atau tidak enak karena telah mengotori ubin pemilik warung dengan darah para terduga teroris, petugas itu memberikan sejumlah uang.
"Para petugas itu juga mengusir warga yang berkumpul. Kemudian juga memberi uang Rp30 ribu kepada pemilik warung," ujar Supriyanto (42), warga sekitar, di lokasi penembakan, Senin (22/7/2013).
Dia menduga, uang itu diberikan untuk membayar pesanan para terduga teroris dan membersihkan darah mereka yang telah tertumpah di lantai.
(san)