Pedagang ini jual daging gelonggong & tetelan busuk
A
A
A
Sindonews.com - Tim gabungan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, menggelar razia ke sejumlah pasar tradisional. Puluhan kilo gram daging gelonggong dan tetelan busuk, ditemukan dalam razia ini.
Razia gabungan yang melibatkan unsur Satpol PP, Dinas Pertanian, dan polisi Kota Solo, berhasil menemukan 22 kg daging gelonggong, di Pasar Usukan, dan 8,5 kg di Pasar Jebres, Solo.
Daging gelonggong ditemukan saat sedang dipajang. Karena curiga, petugas langung memeriksanya, dan setelah dilakukan pengecekan, ternyata benar daging di warung Mbak Dewi ini adalah gelonggongan.
Kepada petugas di lapangan dia mengaku, mendapat daging gelonggong itu dari Boyolali, Jawa Tengah. Tak hanya itu, petugas pun menemukan daging yang disimpan di dalam warung yang belum dikeluarkan.
Sementara di los bagian dalam, petugas mendapati tetelan busuk yang disimpan dalam plastik. Tetelan yang berbau menyengat ini, diduga sudah dimasak kembali untuk mengelabuhi, bahwa tetelan masih segar.
Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Solo Weny Ekayanti, kegiatan ini sengaja digelar, karena dalam kurun waktu terakhir bayak laporan daging gelonggong beredar di pasaran.
Selain melakukan penyitaan, petugas juga melakukan pembinaan dengan memanggil dan meminta keterangan para pedagang yang kedapatan menjual daging tidak layak konsumsi tersebut.
Sementara daging gelonggong dan tetelan busuk ini, kemudian diamankan oleh petugas dan dimusnahkan dengan cara dibakar di rumah pemotongan hewan jagalan.
Razia gabungan yang melibatkan unsur Satpol PP, Dinas Pertanian, dan polisi Kota Solo, berhasil menemukan 22 kg daging gelonggong, di Pasar Usukan, dan 8,5 kg di Pasar Jebres, Solo.
Daging gelonggong ditemukan saat sedang dipajang. Karena curiga, petugas langung memeriksanya, dan setelah dilakukan pengecekan, ternyata benar daging di warung Mbak Dewi ini adalah gelonggongan.
Kepada petugas di lapangan dia mengaku, mendapat daging gelonggong itu dari Boyolali, Jawa Tengah. Tak hanya itu, petugas pun menemukan daging yang disimpan di dalam warung yang belum dikeluarkan.
Sementara di los bagian dalam, petugas mendapati tetelan busuk yang disimpan dalam plastik. Tetelan yang berbau menyengat ini, diduga sudah dimasak kembali untuk mengelabuhi, bahwa tetelan masih segar.
Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Solo Weny Ekayanti, kegiatan ini sengaja digelar, karena dalam kurun waktu terakhir bayak laporan daging gelonggong beredar di pasaran.
Selain melakukan penyitaan, petugas juga melakukan pembinaan dengan memanggil dan meminta keterangan para pedagang yang kedapatan menjual daging tidak layak konsumsi tersebut.
Sementara daging gelonggong dan tetelan busuk ini, kemudian diamankan oleh petugas dan dimusnahkan dengan cara dibakar di rumah pemotongan hewan jagalan.
(san)