Kapolda Sumatera Utara harus prioritaskan tahanan kabur
A
A
A
Sindonews.com - Koordinator Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane menegaskan kasus kaburnya ratusan narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, merupakan panggung untuk Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Utara, Irjen Pol Syarif Gunawan untuk memperlihatkan bahwa Sumatera Utara bisa menjadi wilayah yang aman di bawah pimpinannnya.
"Kasus larinya tahanan dari LP Tanjung Gusta menjadi ujian pertama bagi Kapoldasu yang baru. Publik akan melihat mampu tidak Kapoldasu menangkap semua tahanan yang lari. Mengingat kasus ini sebagai pertaruhan pertamanya, IPW berharap Kapoldasu senantiasa mengawasi kinerja jajarannya dari hari ke hari," kata Neta dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Jakarta, Kamis (18/7/2013).
Neta mengatakan bahwa dirinya bisa memaklumi jika sampai saat ini masih banyak narapidana yang belum semuanya ditangkap, karena Kapolda Sumatera Utara masih baru menjabat.
"Kapoldasu harus memerintahkan semua jajarannya berperan aktif dan bekerja keras untuk memburu tahanan lapas Tanjung Gusta yang kabur," katanya.
Menurut Neta, yang harus diprioritaskan dari seluruh narapidana, yang melarikan diri, yakni menangkap para narapidana teroris yang berjumlah empat orang dan sampai saat ini masih berkeliaran di luar Lapas.
"Apalagi menjelang lebaran ini dimana perputaran uang dan perputaran ekonomi begitu tinggi di Kota Medan, yang bukan mustahil akan dimanfaatkan para tahanan yang kabur untuk melancarkan aksi kriminalnya," ungkap Neta.
Neta menilai, jika seluruh napi yang berhasil melarikan diri, ditangkap seluruhnya oleh Kapolda Sumatera Utara, maka hal tersebut akan menjadi prestasi untuk Kapolda baru tersebut.
"Jika Poldasu berhasil menangkap semua tahanan yang kabur, ini menjadi prestasi luar biasa bagi Kapoldasu dan tentunya ia akan mendapat simpati luar biasa dari masyarakat Sumut. Jika tidak, kasus ini akan menjadi catatan hitam bagi perjalanan karirnya ke depan, apalagi jika napi teroris yang kabur malah menebar teror di Medan ataupun di Sumut," tandas Neta.
"Kasus larinya tahanan dari LP Tanjung Gusta menjadi ujian pertama bagi Kapoldasu yang baru. Publik akan melihat mampu tidak Kapoldasu menangkap semua tahanan yang lari. Mengingat kasus ini sebagai pertaruhan pertamanya, IPW berharap Kapoldasu senantiasa mengawasi kinerja jajarannya dari hari ke hari," kata Neta dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Jakarta, Kamis (18/7/2013).
Neta mengatakan bahwa dirinya bisa memaklumi jika sampai saat ini masih banyak narapidana yang belum semuanya ditangkap, karena Kapolda Sumatera Utara masih baru menjabat.
"Kapoldasu harus memerintahkan semua jajarannya berperan aktif dan bekerja keras untuk memburu tahanan lapas Tanjung Gusta yang kabur," katanya.
Menurut Neta, yang harus diprioritaskan dari seluruh narapidana, yang melarikan diri, yakni menangkap para narapidana teroris yang berjumlah empat orang dan sampai saat ini masih berkeliaran di luar Lapas.
"Apalagi menjelang lebaran ini dimana perputaran uang dan perputaran ekonomi begitu tinggi di Kota Medan, yang bukan mustahil akan dimanfaatkan para tahanan yang kabur untuk melancarkan aksi kriminalnya," ungkap Neta.
Neta menilai, jika seluruh napi yang berhasil melarikan diri, ditangkap seluruhnya oleh Kapolda Sumatera Utara, maka hal tersebut akan menjadi prestasi untuk Kapolda baru tersebut.
"Jika Poldasu berhasil menangkap semua tahanan yang kabur, ini menjadi prestasi luar biasa bagi Kapoldasu dan tentunya ia akan mendapat simpati luar biasa dari masyarakat Sumut. Jika tidak, kasus ini akan menjadi catatan hitam bagi perjalanan karirnya ke depan, apalagi jika napi teroris yang kabur malah menebar teror di Medan ataupun di Sumut," tandas Neta.
(rsa)